TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Banyak tanaman umbi-umbian dibudidayakan warga di pedesaan, salah satunya tanaman ganyong.
Ditanam di halaman rumah, umbi tanaman ganyong dinilai memiliki segudang manfat sebagai alternatif bahan pangan pengganti beras.
Seperti yang dilakukan sebagian warga di Dusun Pules Kidul, Kalurahan Donokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman ini misalnya, tanaman ganyong di tanam di halaman depan rumah. Tumbuh subur berjajar serumpun disela tanaman lain, tanaman ganyong tampak terlihat jelas karena daun dan batangnya yang berwana ungu. Berbeda dengan tanaman umbi lain seperti ketela maupun singkong, tanaman ganyong justru menyerupai tanaman jenis rimpang menyerupai kunir maupun kencur. Proses tanam dan perawatannya yang sangat mudah hingga memasuki masa panen menjadi salah satu alasan tanaman ganyong dipilih untuk dibudidayakan warga di pedesaan untuk diambil umbinya. Penanaman menggunakan bagian umbi yang sudah dipanen, selanjutnya dilakukan penyemaian pada sebidang tanah maupun polybek yang sudah diisi dengan campuran tanah dan hasil fermentasi pupuk kandang. Munculnya tunas baru menandakan tanaman ganyong bisa dengan mudah dipindah ke lahan yang lumayan luas untuk memudahkan tunas tanaman berkembangbiak dengan baik. Hasil tanam ganyong berupa umbi yang manfaatnya banyak dikonsumsi sebagai alternatif sumber pangan. Selain karena kandungan gizinya yang begitu tinggi, mulai dari karbohidrat, protein, bahkan vitamin, sehingga sangat baik bagi kesehatan. Untuk perawatan tanaman, sangat dianjurkan melakukan perempelan pada daun yang sudah kering maupun rusak. Hal itu bertujuan agar daun tanaman kembali tumbuh, sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Umbi ganyong sendiri tak hanya sebatas direbus dan langsung dikonsumsi, melainkan dapat diolah menjadi bermacam bentuk makanan yang menyehatkan.