Wabah PMK, Pedagang Sapi Sulit Jual dan Cari Untung

Wabah PMK, Pedagang Sapi Sulit Jual dan Cari Untung

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Dampak mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku, di sejumlah daerah sangat dirasakan bagi pedagang sapi, termasuk di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain kesulitan menjual dagangan, mereka juga mengaku sulit mencari untung sehingga hanya bisa pasrah.

Hewan ternak sapi yang dijual Pasar Hewan Ambarketawang Dusun Mancasan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum dijamin sehat. Sebelum memasuki area ke dalam pasar, hewan ternak harus diperiksa fisiknya di depan gerbang desinfeksi. Meski demikian, untuk menjualnya tak mudah, seiring mewabahnya kasus penyakit mulut dan kuku. Hal itu dirasakan semua pedagang, blantik, maupun perantara pedagang. Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, PMK, sangat berdampak bagi aktifitas pedagang di pasar hewan. Pemasaran terakhir pada pasaran pekan lalu, turun hampir 80%. Bahkan beberapa minggu yang lalu saat pasaran pahing, sapi yang masuk sempat 70 ekor dengan yang laku terjual hanya 9 ekor. Jika normal, transaksi sapi terjual mencapai 30 hingga 50 ekor, dari sapi yang masuk kisaran 270 sampai 300 ekor. Sementara sejumlah pedagang mengeluhkan kesulitan menjual sapi. Transasksi jual beli sama saja, baik membeli sapi maupun menjualnya, sedang mengalami pasang surut. Penurunan harga mulai dari 1 juta rupiah, 2 juta rupiah, bahkan ada yang sudah mencapai 4 juta rupiah turunnya. Kondisi itu membuat, mencari keuntungan sebesar 50 ribu rupiah, sangat berat dan susah.

“Biasanya mampu 45 ekor, sekarang menjual hewan sapi susah, dan permintaan sangat menurun, harganya biasanya 10 juta, sekarang menurun di harga 8,5 juta, setiap sapi yang terjual hanya untung 100 ribu saja” ujar Wasis, salah seorang pedagang sapi.

Saat ini pedagang mengaku hanya sebentar mangkal di lapak pasar hewan, selebihnya pedagang saling keluh kesah antar pedagang. Kalaupun ada yang membeli, itu pun hanya sesama pedagang, dengan keuntungan yang sedikit, untuk mengganti ongkos bahan bakar minyak, kendaraan pengangkut ternak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *