Program MBG Jalan Penghasilan Pedagang Kantin Sekolah Menurun Drastis

Program MBG Jalan Penghasilan Pedagang Kantin Sekolah Menurun Drastis

TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI

Sementara itu, sejumlah pengelola kantin sekolah di Kulonprogo mengalami penurunan penghasilan, sejak dimulainya program makan bergizi gratis, beberapa hari terakhir.

Sejumlah pedagang bahkan memilih untuk tidak lagi menjual makanan berat, seperti nasi bungkus karena tak laku terjual.

Program Makan Bergizi Gratis, mulai berjalan secara bertahap di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Kulonprogo. Meski disambut positif sejumlah warga, baik guru maupun para siswa, namun program tersebut ternyata turut memberikan dampak bagi sebagian kecil kalangan masyarakat, salah satunya para pengelola kantin sekolah. Mereka mengalami penuruan pendapatan secara drastis selama 3 hari terakhir. Salah seorang pengelola kantin sekolah, Yuli, warga Sentolo yang biasa berjualan di SMP Negeri 1 Sentolo, bahkan mengaku harus kehilangan 50% penghasilan sejak diterapkannya program MBG tersebut. Wanita yang sudah berjualan di kantin sekolah selama hampir 20 tahun itu, kini tak lagi bisa berjualan makanan berat, seperti nasi kuning, nasi bakar hingga soto akibat tak laku terjual. Namun meski pendapatannya menurun drastis, Yuli mengaku legowo dan tetap mendukung program MBG yang dicanangkan pemerintah, karena dinilai sangat bermanfaat bagi para siswa.

“Ada pengaruh sedikit, biasanya ada anak yang setiap istirahat selalu jajan disini, selama dapat Makan Bergizi Gratis berkurang, tapi alhamdulillah tetep anak-anak jajan, biasanya beli makanan yang berat-berat, sekarang belinya yang ringan-ringan, ini kan program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, saya juga setuju kalo anak-anak dapat makan, apalagi dari keluarga yang kurang mampu dah pada makan, saya ikhlas, walau terganggu, pendapatan menurun sampai 50%, sebelumnya saya jual makanan berat, seperti nasi kuning, soto, setelah ada Makan Bergizi Gratis saya tidak menjual itu lagi” ujar Yuli, salah seorang pedagang kantin sekolah.

Kini sejak adanya program Makan Bergizi Gratis, Yuli mengaku hanya bisa mengandalkan dagangan, berupa makanan serta minuman ringan, seperti camilan hingga makanan ringan, untuk bisa mendapatkan penghasilan. Ia berharap pelaku usaha kecil seperti dirinya, ke depan bisa lebih dilibatkan dalam pengadaan makanan program Makan Bergizi Gratis ini, sehingga tidak merasa dirugikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *