Sukses Tanam Bawang Merah Ditengah Cuaca Ekstrim

Sukses Tanam Bawang Merah Ditengah Cuaca Ekstrim

TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI

Petani bawang merah di Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, sukses memanen bawang merah di tengah cuaca ekstrim hujan yang masih sering terjadi.

Bawang merah yang dipanen memiliki kualitas baik, dan rata-rata ditanam dua bulan lalu, persis di awal penghujan.

Bawang merah yang banyak dibudidayakan petani di Padukuhan Ploso, Giritirto, Purwosari, saat ini mulai masuk masa panen. Para petani mengaku senang, panen  bisa menghasilkan meski dibudidayakan dalam kondisi cuaca ekstrim yang rawan terjadi gagal panen. Suyoto petani bawang merah yang memiki beberapa lahan garapan mengaku puas dengan hasil yang di dapatkan, dengan perbandingan 1 per 12. Satu kilogram bibit yang ditanam bisa menghasilkan rata-rata hingga dua belas kilogram hasil panen. Bawang yang dipanen memiliki umbi masuk grit besar, dengan serangan hama yang bisa dikendalikan petani. Dengan kualitas panen yang bagus, bawang merah yang dipanen akan langsung laris diburu para tengkulak. Harga yang saat ini sedang baik, juga mendatangkan untung lebih besar yang didapat para petani bawang merah ini. Sebagaian petani bawang merah di Kapanewon Purwosari lebih memilih mengawali budidaya tepat saat di awal musim penghujan. Kondisi cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi yang terjadi hampir tiap hari mengguyur wilayan ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani bawang merah. Konsekuensi yang dihadapi, tanaman harus membutuhkan perawatan ekstra, sejak awal masa tanam hingga setidaknya hingga empat puluh hari setelah tanam. Untuk mencegah serangan hama terutama jamur yang menyerang batang, dilakukan penyemprotan rutin. Selain itu, pemberian nutrisi untuk pertumnuhan umbi juga mutlak diperlukan tanaman bawang merah.

“Alhamdulillah sangat memuaskan, bisa lolos dari musim alang, terus pupuk yang berimbang, dan penuh dengan kalsium” ujar Suyoto, salah seorang petani bawang merah.

Budidaya bawang merah di awal penghujan biasanya dilakukan petani di Purwosari yang sudah lama berkecimpung di dunia cocok tanam bawang. Hasil panenan selanjutya akan dijual sistem tebas oleh para tengkulak yang sudah lama bermitra dengan para petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *