TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Kasus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, PMK, diberbagai daerah sangat dirasakan peternak sapi.
Berbagai upaya dilakukan agar hewan ternaknya tetap sehat, salah satunya memberikan nutrisi, vitamin hingga jamu-jamuan tradisional.
Peternak sapi di Padukuhan Klaci 3, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, mengaku terpukul dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku, PMK, trsebut. Saat ini tercatat, ada 33 ekor sapi yang dipelihara warga di kandang kelompok ternak andini mulyo terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, PMK. Hampir semua jenis hewan ruminansia terutama sapi menunjukkan gejala yang sama, seperti kondisi mulut dan hidung sapi mengeluarkan lendir yang berlebihan dan terus menerus. Gejala lain memperlihatkan, nafsu makan sapi juga berkurang, jika biasanya lahap memakan rumput hijau, jerami maupun komboran bekatul dan polar, sapi yang terjangkit enggan makan. Tak banyak gerakan yang diperlihatkan sapi, mereka memilih diam berdiri namun juga sesekali duduk merebah di alas kandang. Secara kasat mata, badan sapi tidak menyusut, namun jika tidak segera diobati bisa menyebabkan kematian. Dari keterangan salah seorang peternak, dilokasi ini didominasi sapi jenis merah seperti metal maupun limosin yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, PMK, tersebut. Secara umum, Penyakit Mulut dan Kuku, PMK, akan menular ke sapi lain yang berada di dekatnya. Tak heran jika peternak memiliki lebih dari 1 ekor maka bsia dipastikan akan tetular. Berbagai upaya sudah dilakukan para peternak sapi, selain pemberian vaksin dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, peternak juga sudah mengisolasi sapi yang bergejala maupun yang sudah terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, PMK.
“Upaya yang dilakukan dengan menyemprotkan sitrun di hidungnya, lalu beri gula jawa dan garam dicampur dengan air lalu diminumkan, setelah itu saya beri jamu dengan campuran telur bebek 5 butir, gula jawa, dan madu” ujar Sunoto, salah seorang peternak sapi.
Pemilik sapi mendapat saran dari dokter hewan agar rutin menyemprotkan air yang telah dicampur garam dan citroen ke bagian mulut sapi yang berbusa. Dengan begitu, diharapkan kesehatan sapi tetap terjaga sehingga meningkatkan daya tahan hewan ternak.