Dampak Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Kota Yogyakarta

Dampak Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Kota Yogyakarta

TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI

Akibat hujan deras disertai angin, sejumlah pohon tumbang di beberapa titik wilayah Yogyakarta. Sejumlah petugas dan relawan berjibaku mengevakuasi pohon tumbang.

Untuk kejadian di Semaki Umbulharjo, pohon tumbang dilaporkan memakan korban jiwa. Korban merupakan warga setempat yang sedang menyapu sesuai hujan.

Hujan lebat disertai angin kencang pada selasa kemarin sekira pukul 3 sore mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan kerusakan di sejumlah wilayah. Di Jalan Sultan Agung, depan Alun-Alun Sewandanan Pakualaman, sebuah dahan pohon beringin berukuran besar patah dan menutupi separuh jalan hingga menyebabkan kemacetan lalu-lintas. Dampak lainnya membuat kabel penerangan jalan umum putus. Belasan petugas dari pihak terkait berusaha segera melakukan evakuasi dahan pohon beringin tersebut agar lalu-lintas embali normal. Kemudian, pohon jenis waru setinggi 9 meter tumbang menimpa rumah warga di Jalan Masjid No.16 Gunungketur Pakualaman. Sejumlah relawan dan petugas dari pihak terkait berusaha melakukan evakuasi dengan berbagai peralatan. Selain itu, juga dilaporkan pohon tumbang setinggi 20 meter di Pengok Kidul, Gondokusuman menimpa gudang milik warga setempat. Berikutnya, setelah hujan reda, sekira pukul 5 sore, pohon lapuk jenis cemara laut setinggi 9 meter roboh menimpa pemilik warung angkringan di Jalan Cendana, Semaki, Umbulharjo. Korban meninggal dunia bernama Endang Kurniawati berusia 50 tahun. Kronologinya, setelah hujan reda, korban melakukan aktivitas menyapu di depan warung, tapi tiba-tiba pohon tumbang dan menimpa korban. Para petugas dan relawan pun segera melakukan evakuasi korban dan  segera membawanya ke rumah sakit dengan ambulans. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pun mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem. Pertama, meningkatkan kewaspadaan lingkungan sekitar. Kedua hindari tempat yang rawan terjadinya kejadian ancaman hidrometeorologi. Ketiga, berhati-hati dalam berkendara, sekiranya tidak memungkinkan sebaiknya berhenti menccari titik yang aman. Keempat selalu memperbarui dan membekali informasi dari BMKG dan BPBD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *