PMK Tak Pengaruhi Pemanfaatan Kotoran Sapi Untuk Pupuk

PMK Tak Pengaruhi Pemanfaatan Kotoran Sapi Untuk Pupuk

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Sementara itu, selain kotoran hewan domba dan kambing, jenis kotoran hewan ruminansia lain yakni sapi, juga banyak digunakan sebagai bahan pupuk organik.

Ditengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku, pemelihara sapi tetap memanfaatkan kotoran sapi, sebagai pupuk organik di lahan pertanian.

Pemelihara sapi di kelompok kandang ternak legi sembada, Dusun Gondang Legi, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman ini misalnya, sudah 3 tahun lebih memelihara sapi. Berbagai jenis sapi, seperti pegon dan sapi metal atau merah ini, dipelihara di dalam satu kandang komunal. Lebih dari 20 kilogram kotoran hasil dari 3 ekor sapi dikumpulkan di dalam kandang, bagian belakang, setiap hari. Kotoran hewan ini selanjutnya didiamkan, sehingga mengendap dan akan mengering, terutama memasuki musim kemarau. Puluhan kilogram kotoran sapi yang terkumpul, akan dibawa ke lahan pertanian, mulai dari kebun, hingga areal persawahan. Kotoran sapi bermanfaat sebagai pupuk organik, sehingga banyak dibutuhkan tanaman, guna mencukupi nutrisi untuk pertumbuhan. Kotoran hewan ternak sapi, juga bagus untuk masa pertumbuhan tanaman, sehingga melengkapi pupuk kimia, agar lengkap digunakan sebagai pupuk organik, kotoran sapi ditutup menggunakan terpal untuk memudahkan proses fermentasi, sehingga semakin baik digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah.

“Untuk hiburan di kandang, untuk tabungan di kemudian hari” ujar Nugroho, salah seorang pemelihara sapi.

Hewan ternak jenis sapi di kelompok ternak legi sembada, sudah dilakukan vaksinasi oleh Dinas Pertanian,  Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Vaksinasi menjadi upaya, dalam mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku, PMK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *