TVRI YOGYAKARTA NEWS –TRI HARTANTO
Wakil Menteri Pariwisata, Wamenpar, Ni Luh Puspa memprediksi jumlah pergerakan wisatawan selama libur panjang isra mi’raj dan tahun baru imlek, akan melampaui capaian pada momen natal dan tahun baru.
Meski sempat pesimis di akhir tahun lalu namun di awal tahun ini ada pergerakan wisatawan yang luar biasa.
Saat melakukan kunjungan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta saat momen libur panjang isra mi’raj dam imlek Wakil Menteri Pariwisata, Wamenpar, Ni Luh Puspa mengaku sangat optimis dan memperediksi jumlah pergerakan wisatawan selama libur panjang kali ini akan melampaui capaian pada momen natal dan tahun baru. Meski mengaku belum mendapatkan angka pasti, namun menurut Wakil Menteri Pariwisata, Wamenpar, Ni Luh Puspa, tingginya pergerakan wisata setidaknya tercermin dari geliat pariwisata di sejumlah daerah termasuk di Yogyakarta selama libur panjang di pengujung Januari 2025 ini. Wakil Menteri Pariwisata, Wamenpar, Ni Luh Puspa menyebutkan Kemenpar mentargetkan pergerakan wisatawan nusantara selama tahun 2025 mencapai 1,1 miliar, sementara wisatawan mancanegara ditargetkan 14 hingga 16 juta pergerakan. Libur panjang imlek, isra mi’raj serta cuti bersama, ditambah idulfitri, dan libur sekolah mendatang diharapkan bakal menjadi pendongkrak utama untuk mencapai target tersebut.
“Tapi saya lihat di Jogja penuh sekali, seperti penerbangan juga kemarin staff saya yang mau beli tiket pesawat ke Jogja harus ke Solo dulu, itu tandaya tiket pun kea rah Jogja penuh, hotel kita juga harus terpisah karena full semua, di awal tahun ini ada pergerakan wisatawan menimbulkan optimism menghadapi liburan tahun 2025 ini” ujar Wakil Menteri Pariwisata, Wamenpar, Ni Luh Puspa.
Meski peregerakan wisatawan di libur panjang kali ini menggembirakan namun Kemenpar RI tidak memasang target khusus untuk capaian pergerakan wisatawan selama libur panjang kali ini. Ia mengakui pergerakan wisatawan pada libur nataru tahun 2024-2025 lalu masih di bawah prediksi kementerian perhubungan yakni sebesar 111 juta pergerakan. Puspa meyakini pergerakan geliat pariwisata yang terpantau meningkat di awal tahun ini mampu memberikan optimisme, khususnya bagi pelaku industri pariwisata selama 2025.
