Sapi Langka Dipasaran, Harga Melonjak

Sapi Langka Dipasaran, Harga Melonjak

TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI

Imbas penyebaran wabah PMK membuat sapi sangat sedikit diperjual belikan di Pasar Hewan Kapanewon Semanu, Gunungkidul.

Hal ini berdampak, harga sapi saat melonjak tajam, dan juga membuat penghasilan jasa pemotongan hewan berkurang.

Akibat mewabahnya penyakit PMK pada hewan, jual beli ternak di Pasar Hewan Kapanewon Semanu, Gunungkidul, khususnya untuk hewan

Jenis sapi, saat ini sangat berkurang. Dalam sehari, hanya 3 ekor sapi saja yang masuk ke pasar ini.

Koncisi ini juga berdampak pada jasa pemotongan hewan di Gunungkidul, khususnya di Kapanewon Semanu. Sejak awal PMK merebak, jasa pemotongan hewan jenis sapi mengalami penurunan drastis.

Kelangkaan peredaraan sapi di pasaran membuat harga beli sapi saat ini melambung tinggi. Tiap ekor sapi rata-rata mengalami kenaikan harga hingga 2 juta rupiah. Saat kondisi normal biasa membeli sapi di kisaran harga 14 juta rupiah, saat ini naik menjadi 16 juta rupiah per ekornya.

Permintaan harian daging sapi seperti usaha bakso dan restoran juga saat ini cenderung turun. Tidak hanya terjadi di Pasar Hewan Kapanewon Semanu, Gunungkidul ini saja, kondisi sulit dapatkan sapi siap potong dengan harga sesuai juga terjadi di pasar hewan lainnya seperti di Siyonoharjo, Playen.

“Posisi penjualan sekarang menurun drastis, konsumen daging semakin berkurang, keluhan yang paling fatal itu pemotongan semakin berkurang bahkan di pasar harganya semakin melonjak, kalau normal waktu pasaran sehari bisa 5 ekor sapi, kalau sekarang kadang ada, kadang tidak, hari ini aja Cuma dapat 2 ekor sapi” ujar Edi Susanto, salah seorang pemilik jasa pemotongan sapi.

Lumpuhnya aktifitas jual beli di pasar hewan ini akibat warga dan pedagang masih khawatir terjadi penularan PMK ke ternak peliharaan. Pelaku usaha pemotongan hewan berharap PMK segera berlalu dan stok sapi kembali mudah didapat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *