TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, mengecek sistem peringatan dini atau Early Warning System banjir, untuk mengantisipasi puncak musim hujan di bulan Februari 2025.
Bantaran Sungai Gajah Wong di RT 55 RW 13, Tegal Gendu, Prenggan, Kota Yogyakarta, menjadi salah satu lokiasi pengecekan, sistem peringatan dini atau Early Warning System, banjir, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta. SPV Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, Muhammad Arif Makruf mengatakan, pengecekan rutin Early Warning System dilakukan 3 bulan sekali, tergantung kondisi. Intensitas pengecekan ditambah menjadi sebulan sekali, karena bulan Februari menjadi puncak musim hujan, di Kota Yogyakarta.
“Potensi banjir di Kota Yogyakarta itu lebih ke luapan Karena kami mendapatkan luapan dari Sleman yang melewati kota, jadi banjir itu terjadi ketika curah hujan tinggi dan durasi lebih dari 3 jam itu biasanya akan terjadi luapan di bantaran di wilayah Kota Yogyakarta, untuk pengecekan Early Warning System di wilayah bantaran sungai berfungsi dengan baik, dan untuk operator berada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta sehingga ketika ada laporan dari warga terkait ketinggian air yang akan meluap, maka Early Warning System akan kami bunyikan untuk mengantisipasi banjir agar tidak masuk kerumah warga dan warga segera mengungsi” ujar SPV Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, Muhammad Arif Makruf.
Sementara itu Ketua Kampung Tangguh Bencana Tegal Gendu, Istiawan berharap, Pemerintah Kota Yogyakarta konsisten, melakukan pengecekan dan perawatan Early Warning System secara berkala, sehingga alat tersebut dapat berfungsi dengan baik. Pihaknya bersama warga berkomitmen, untuk membangun respon siap menghadapi bencana, di antaranya terus memantau kondisi ketinggian air, saat hujan.
Saat ini total 30 Early Warning System tersebar di beberapa sungai di Kota Yogyakarta, mulai dari Sungai Gajah Wong, Winongo, Sungai Code, hingga sungai-sungai kecil. Dari total jumlah tersebut, 12 Early Warning System menggunakan Early Warning System semi otomatis, sedangkan sisanya masih manual.
