TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Pasar murah menjadi strategi Kota Yogyakarta untuk pemerataan distribusi dan keterediaan stok dengan harga murah jelang ramadan. Dalam setiap gelaran pasar murah terdapat kurang lebih 300 warga yang membeli berbagai komoditas bahan pokok.
Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar rangkaian pasar murah sembako di 14 kemantren dari tanggal 17 Februari hingga 6 Maret 2025. Pasar murah mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat jelang bulan ramadan. Penyebaran pasar murah secara jemput bola ini bertujuan agar pembelian sembako tidak hanya terpusat pada titik-titik tertentu seperti pasar sehingga ketersediaan stok dan harga akan terjamin, serta terhindar dari permainan para spekulan nakal. Dengan pemerataan sembako ini diharapkan masyarakat juga akan memiliki stok sembako untuk keluarganya selama beberapa bulan ke depan. Salah satunya, linda salah seorang warga mengaku membeli kebutuhan sembako di Pasar Murah Kantor Kemantren Wirobrajan untuk kebutuhan hingga 3 bulan ke depan. Ia mengaku harga komoditas kebutuhan pokok di pasar murah lebih miring daripada di pasar atau kios sembako biasanya. Selisih harganya bisa mencapai 2000 hingga 3000 rupiah. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Kadri Renggono mengatakan untuk setiap kilogram komoditas sembako pasar murah disubsidi ongkos transportasinya sebesar 2.000 rupiah. Ia mengatakan sejumlah komoditas yang dijual di pasar murah termasuk kategori volatile food yang ketersediaan stok dan harganya sangat dipengaruhi momentum tertentu atau musim. Beberapa di antaranya beras, minyak goreng, telur, dan gula pasir. Menurut kadri, komoditas tersebut perlu terus dipantau apalagi kebutuhannya akan meningkat tinggi di bulan ramadan dan hari raya idul fitri.
“Yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini, yang pertama dari sisi kelancaran distribusi, ini juga bagian dari komunikasi kami dengan masyarakat, sehingga masyarakat tidak resah, dan kebutuhan pokok yang dibutuhkan pasti ada” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Kadri Renggono.
Dari laporan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta terdapat 3 kemantren yang akan diperbanyak untuk stok sembakonya saat digelar pasar murah berikutnya karena memiliki Data Penduduk Miskin atau DTKS tertinggi. Yaitu Mantrijeron, Mergangsan, dan Umbulharjo.