TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Para pelajar Kota Yogyakarta diajak untuk kerja bakti massal pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Kegiatan ini sebagai langkah partisipasi aktif sektor pendidikan untuk ikut mengurangi masalah sampah di lingkungannya.
Penyelesaian persoalan sampah di Kota Yogyakarta membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, salah satunya kalangan pelajar. Untuk itu, gerakan sekolah bersih menjadi wadah bagi para pelajar untuk terlibat langsung agar terlahir agen-agen penggerak di tengah masyarakat dalam beberapa waktu ke depan. Dalam prakteknya, para pelajar diajak untuk memilah sampah sehingga menjadi komoditas yang bernilai ekonomi, misalnya menjadi briket arang seperti yang telah dilakukan di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Ke depan, gerakan bersih ini pun nantinya juga akan segera menyasar lingkungan kerja berbagai perkantoran swasta dan pemerintahan. Di Kota Yogyakarta sendiri terdapat 230 TK, 165 SD, 66 SMP dan MTS, serta 70 SMA, SMK, MA. Secara rutin dan serentak, gerakan bersih sekolah akan digelar dua minggu sekali. Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Hermawan mengatakan gerakan sekolah bersih sebagai bentuk kepedulian sektor pendidikan terhadap penanganan sampah.
“Ini langkah konkrit Pemerintah Kota Yogyakarta serius menangani sampah, jadi kita juga menggerakkan sekolah-sekolah baik dari SMP, SMA, SMK, MA, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta” ujar Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Hermawan.
Kerja bakti massal bersih sekolah di Kota Yogyakarta bagian dari peringatan Hari Sampah Nasional yang mengusung tema kolaborasi untuk Indonesia bersih. Salah satunya, menuntut komitmen dan peran aktif pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah.