Peringati SO 1 Maret, Warga Ikuti Tabur Bunga di Kemusuk

Peringati SO 1 Maret, Warga Ikuti Tabur Bunga di Kemusuk

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 diperingati berbagai elemem masyarakat dengan mengikuti uacara bendera dan tabur bunga di Makam Somenggalan, Dusun Kemusuk, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.

Upacara peringatan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Makam Somenggalan, Dusun Kemusuk, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Diikuti unsur Forkominda Kabupaten Bantul baik itu TNI, Polri, mantan veteran pejuang, kalangan pelajar dan masyarakat umum. Sejumlah pengurus Yayasan Soeharto.

Acara tabur bunga yang diselenggarakan yayasan kajian citra bangsa, di makam pejuang Makam Somenggalan, Dusun Kemusuk, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul ini menjadi salah satu rangkaian acara bulan Pak Harto yang rutin dilaksanakan setiap tahun di bulan Maret. Untuk mengenang jasa pejuang dan warga Kemusuk yang menjadi korban saat Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di tempat kelahiran Presiden Kedua Republik Indonesia, Suharto.

“Sedangakan peristiwa di Kemusuk ini adalah 1 peristiwa penting bagi Negara Indonesia ini, dimana pembantaian terhadap masyarakat di wilayah Kemusuk ini, yang umumnya masuk bagian dari Pak Harto, sehingga hal ini penting kita peringati setiap tahun, untuk memberikan pengetahuan pemahaman kepada kita, kepada generasi muda bahwa Kemusuk ini bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa” ujar Peserta Upacara Tabur Bunga, Tanri Bali Lamo.

Dalam buku biografi novelistiknya yang berjudul, Saya dan Mas Harto, Almarhum Probo Sutejo menceritakan, saat Agresi Militer Belanda II Tahun 1949, sekitar awal Januari 1949, pasukan Belanda menginterogasi semua warga di Kemusuk untuk mencari tahu di mana Letkol Soeharto yang memimpin serangan terhadap pasukan Belanda di sekitar Kantor Pos Besar, Secodiningratan, Ngabean, Patuk, Sentul dan Pengok pada 29 Desember 1948. Karena tak mendapatkan informasi keberadaan Letkol Soeharto, para tentara Belanda, dengan keji menembaki semua kaum pria yang terlihat di Dusun Kemusuk maupun sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *