TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Puluhan pedagang daging ayam mendatangi lapak pengecer daging ayam, yang berjualan di sekitar Pasar Tradisional Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aksi ini dilakukan lantaran, pedagang tak terima harga ayam di lapak pengecer, dijual lebih murah, dari harga normal di pasaran.
Puluhan pedagang ayam, di Pasar Tradisional Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendatangi salah satu lapak pengecer di Pedukuhan Gadingan, Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Para pedagang ini, tergabung dalam Paguyuban Pedagang Ayam Pasar Wates. Mereka tak terima, lantaran harga yang dipatok pengecer di luar kompleks pasar, di bawah harga yang disepakati para pedagang di area dalam pasar. Menurut pedagang pasar, pengecer daging ayam ini merupakan usaha milik salah satu rumah pemotongan hewan di Kabupaten Bantul. Pengecer itu, menjual daging ayam di angka 28.000 rupiah per kilogram. Padahal para pedagang di dalam pasar, telah sepakat menjual daging ayam, dengan harga 34.000 rupiah per kilogram. Akibatnya, omset para pedagang turun hingga lebih dari 50%. Aksi ini sempat diwarnai adu mulut, lantaran sejumlah pedagang pasar meminta pihak pengecer menutup lapaknya, dan berjualan di tempat lain.
“Standar normalya itu di harga 34.000, ini ada yang menjual dengan harga 28.000, kami dari paguyuban juga sudah melapor ke dinas, namun dinas tidak bisa bertindak apa-apa, terus kami sepakat juga untuk orang luar merusak distribusi di wilayah Wates Kulonprogo, dampaknya penjualan di Pasar Wates sepi, penurunan hingga 50-60%” ujar Ketua Paguyuban Pedagang Ayam Pasar Wates, Zidni Rohmah.
Sebelum melakukan aksi, para pedagang pasar telah memberi peringatan, agar pengecer bisa menjual daging ayam, sesuai harga yang disepakati bersama, sejak beberapa hari. Namun hal itu tak juga dilakukan pengecer. Para pedagang ini akhirnya membubarkan diri, setelah Kepolisian Sektor Wates tiba, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.