TVRI YOGYAKARTA NEWS – DHIAN ADHIE
Tak ada batasan usia untuk menimba ilmu, ungkapan tersebut sangat tepat dalam suasana ramadhan, di Masjid Agung Payaman, Magelang, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, selama bulan suci ramadhan, ratusan santri yang berusia lanjut, masih bersemangat menimba ilmu agama.
Selama bulan suci ramadan, santriwan dan santriwati, mengikuti berbagai kegiatan keagamaan, di Pondok Pesantren Sepuh atau lanjut usia, yang berada di Masjid Agung Payaman, Magelang, Jawa Tengah. Masjid Agung Payaman didirikan Almarhum Kyai Muhammad Romo Agung atau Mbah Siraj, sekitar tahun 1937. Sedangkan untuk pondok sepuh mulai digelar sejak tahun 80-an, yang berawal dari sebuah pengajian rutin, namun lama-kelamaan para santri bertambah banyak dan umumnya adalah santri berusia lanjut. Mereka, rata-rata berusia di atas 60 tahun, dan datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Para lansia itu mengikuti kegiatan keagamaan, di antaranya pemahaman islam, dari isi Al-Quran, pengajian, dan salat berjamaah. Tak ada fasilitas khusus di pondok sepuh ini, namun mereka rela nyantri, jauh dari keluarga selama bulan suci ramadan.
“Semakin memberi perbekalan penyadaran untuk giat ibadah, karena rata-rata orang sepuh itu sudah usianya diatas 60 tahun itu menjelang kematian, jadi pembekalan lansia ini ingat kepada Allah SWT, dan lebih giat ibadah sholat” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Sepuh Payaman, KH. Muhammad Azari.
Di Pondok Pesantren Sepuh Payaman ini, para santriawan dan santriwati, dididik hidup mandiri, mulai dari mempersiapkan bekal sahur hingga berbuka puasa. Bahkan tempat untuk tidur pun, harus berbagi dengan yang lain, di dalam serambi masjid. Para santri maupun santriwati mangaku senang bisa mengikuti pengajian di Pondok Pesantren Sepuh ini. Selain bisa mendekatkan diri dengan tuhan, juga bisa menambah ilmu agama islam.
