Kolaborasi Pengelolaan Sampah DIY di ITF Bawuran Bantul

Kolaborasi Pengelolaan Sampah DIY di ITF Bawuran Bantul

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS

Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul siap dioperasikan, sebagai salah satu solusi penanganan persoalan sampah di Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman. Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul mampu memusnahkan 50 ton sampah residu per-hari.

Di bangun di dekat TPST Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kini telah ditutup, pembangunan Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul, kini telah terealisasi, dan siap dioperasikan. Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul, dilengkapi dengan perangkat mesin pemiliah sampah modern, hingga perangkat mesin insenerator, dan pengopersiannya berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pencanangan kolaborasi pengelolaan sampah DIY di Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul, bertepatan dengan Hari Perduli Sampah Nasional 2025, sekaligus menandai dioperasikannya Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul melalui uji coba awal. Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul, merupakan bagian dari sistem Bantul bersih sampah 2025, yang dikelola perusahaan daerah aneka darma, sehingga pendekatannya dilakukan secara komersial, sebagai pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul telah ditetapkan Dinas Lingkungan Hidup Bantul, dapat menginsenerasi 50 ton residu sampah per-hari, dengan besaran residu sampah diperkirakan 15% dari total tumpukan sampah.

“Jadi kira-kira kalau total sampah 333 ton per-hari yang masuk sini, nanti dipililah yang 15% sebesar 50 ton itu di hanguskan, jadi nanti hanya tersisa abunya, dan itu sangat kecil, dan abu ini bukan termsuk libah berbahaya, jadi aman dan ramah lingkungan” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Kehadiran Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul, menjadi salah satu solusi penting dalam penanganan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Potensi timbunan sampah di Kabupaten Bantul mencapai 276 ton per-hari, sementara Kota Yogyakarta dan Sleman, diperkirakan 300 ton per-hari. Meski demikian, Intermediate Treatment Facility Bawuran Bantul bukan satusatunya tempat pengolahan sampah di Bantul, namun juga telah dioperasikan beberapa TPS lain di Bantul. Kolaborasi pengelolaan sampah DIY, juga mendapat dukungan dari belasan perguruan tinggi, yang berkomitmen dalam penyelenggaraan KKN tematik kolaboratif bagi mahasiswa, dengan mengambil tema pengelolaan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *