Tradisi Takjil Bubur Sayur di Masjid Peninggalan Panembahan Bodho

Tradisi Takjil Bubur Sayur di Masjid Peninggalan Panembahan Bodho

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS

Buka bersama dengan takjil bubur sayur di Masjid Sabiilur Rosyaad peninggalan Panembahan Bodho Pandak Bantul, merupakan warisan tradisi sebagai simbol dakwah syiar islam yang masih dipertahankan hingga saat ini. Masakan bubur diyakini sarat dengan filosofi pesan kebaikan, untuk menambah ilmu keislaman.

Di Masjid Sabiilur Rosyaad peninggalan Panembahan Bodho Pandak Bantul, memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut waktu buka puasa di setiap bulan ramadhan. Yaitu tradisi turun temurun warisan leluhur yang masih lestari, berupa buka puasa bersama dengan masakan bubur sayur. Di hari jumat setiap minggunya selama bulan ramadhan, biasanya akan lebih banyak warga yang datang ke masjid tersebut karena dilaksanakan pengajian terlebih dulu sebelum buka puasa bersama. Masakan nasi bubur sendiri sudah menjadi takjil wajib untuk menu buka puasa berupa nasi bubur disajikan bersama sayur tempe, krecek  dan mie lethek, serta tambahan lauk. Menurut Ketua Takmir Masjid Sabiilur Rosyaad, Hariyadi, takjil bubur sayur merupakan warisan dari Panembahan Bodho sebagai sarana dakwah yang memiliki pesan tersirat. Yakni bubur berasal dari bahasa arab bibirin atau hal yang bagus, memiliki makna setiap orang yang datang ke masjid akan mendapatkan ajaran islam. Ke 2 dari kata beber yang bermakna di dalam masjid orang akan mendapat penjelasan tentang ajaran islam. Ketiga dari asal kata babar yang berarti syiar islam harus dilakukan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat.

“Yang keempat itu bubur mengandung filosofi bahwa untuk meyampaikan agama Islam itu harus dengan lemah lembut tidak dengan kekerasan, sama halnya dengan bubur yang bisa mudah dicerna oleh orang lanjut usia, sehingga ajaran Islam itu bisa diterima oleh masyarakat dengan sangat baik tanpa ada gejolak atau permasalahan” ujar Ketua Takmir Masjid Sabiilur Rosyaad, Hariyadi.

Salah seorang warga mengaku senang dan bersyukur telah tiba kembali bulan ramadhan, dan bisa bersama sama kembali mengikuti tradisi buka puasa bersama takjil bubur sayur.

Menurut takmir masjid, selain warga masyarakat setempat juga sering didatangi tamu warga luar kampung atau luar daerah bahkan pernah ada dari luar negeri, yang ingin melihat langsung pelaksanaan tradisi takjil bubur di Masjid Sabiilur Rosyaad sekalius ikut menikmatinya. Tradisi takjil bubur ini dilaksanakan setiap hari selama bulan ramadhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *