TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Larangan studi tour ke luar daerah yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Jakarta membawa dampak bagi sektor pariwisata di Sleman. Sejumlah pemesanan hotel, restoran, hingga transportasi wisata mengalami pembatalan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Ishadi Zayid mengakui kebijakan beberapa daerah yang melarang study tour menjadi tantangan berat. Tak dipungkiri kebijakan tersebut akan berdampak pada sektor pariwisata di Sleman. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Ishadi Zayid sektor pariwisata tidak seharusnya dikorban dalam hal ini. Jika kemudian terjadi kasus kecelakaan atau yang lain, maka diperlukan perbaikan pada manajemen transportasi dan sebagainya.
“Jadi yang perlu diperbaiki ketika ada kecelakaan ya manajemen transportasinya yang harus dibenahi, jangan menyalahkan pariwisatanya, nah saat ini kan kemarin pariwisatanya yang disalahkan, warga juga butuh healing jalan-jalan, dan itu pariwisata di Sleman itukan berbagai macam jenis wisatanya, sehingga banyak manfaatnya, jadi kalau hal demikian dilarang, maka kita mau kemana” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Ishadi Zayid.
Ishadi menilai, anak-anak atau masyarakat secara umum tetap memerlukan healing atau refreshing sejenak. Salah satunya dengan cara berwisata ke daerah lain. Bumi sembada sendiri sudah menyiapkan berbagai macam jenis wisata yang bisa dikunjungi. Mulai dari wisata edukasi, sport tourism dan lainnya.