TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menargetkan 500 ribu kunjungan wisata selama periode libur Hari Raya Idul Fitri 2025 mulai 22 Maret hingga 6 April 2025. Selain itu diprediksi peredaran uang selama 16 hari itu maksimal bisa mencapai 1,6 triliun rupiah.
Target kunjungan wisata di Kabupaten Sleman selama momen lebaran masih sama seperti tahun lalu. Hanya saja dengan tantangan kebijakan larangan studi tour untuk anak sekolah hingga efisiensi anggaran. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid saat memberi keterangan kepada awak media. Ishadi mengatakan rerata okupansi hotel di Kabupaten Sleman berada di antara 30 hingga 60%. Untuk belanja wisatawan diprediksi hingga 1,5 juta per-kunjungan. Sehingga prediksi peredaran uang selama libur lebaran mencapai 600 Miliar sampai 1,6 Triliun Rupiah. Ishadi memastikan destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman, baik yang dikelola pemkab maupun pihak lain tetap buka pada saat Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 H dengan penyesuaian jam buka. Selain itu, pihaknya juga sudah membuat surat edaran terkait dengan mitigasi bencana selama libur lebaran ini. Mengingat kondisi cuaca yang belum menentu hingga status Gunung Merapi yang masih aktif.
“Kita harus realistis, dalam kondisi musim hujan ini banyak sekali larangan-larangan yang harus di taati, kita pendapatannya di angka 500 Miliar, prediksi ling off tingnya 2-2,4 hari di Kabupaten Sleman, untuk belanja wistawannya sampai 1.500.000 per-kunjungan, dan peredaran uang di wilayah Kabupaten Sleman diprediksi 600 juta-1,6 Triliun dalam moment lebaran ini” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid.
Ishadi menegaskan kepada seluruh penyelenggara pariwisata di Kabupaten Sleman untuk tidak melakukan praktik menaikkan harga yang tak wajar serta berbagai bentuk pungli yang lain.