TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Puluhan perantau yang pulang kempung halaman antusiasias mengikuti tradisi kenduri riyaya sebagai wujud syukur setelah selesai menjalankan ibadah puasa yang di gelar di sebuah mushala kampung di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul.
Di beberapa wilayah Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, masih rutin menggelar tradisi kenduri riyaya yang diikuti seluruh warga. Di Kampung Kayu Ares, Kepek, Saptosari, Gunungkidul ratusan warga tampak antusias berkumpul di sebuah mushola kampung, lokasi kenduri dilangsungkan. Kenduri tahunan inipun mendapat perhatian dan antusias puluhan warga perantau, yang membawa serta seluruh anggota keluarganya. Mereka berbaur menjadi satu dengan warga dan sanak saudara lain. Supri seorang perantau mengaku, tradisi kenduri riyaya peninggalan leluhur ini menjadi salah satu kegiatan yang paling dinantikannya. Selain bisa bertemu dan bersilaturahmi kepada semua warga, ajang ini juga menjadi reuni bagi dirinya dan rekan sejawat yang sudah lama tidak saling jumpa. Nasi gurih dengan kelengkapan ingkung ayam dan rawis atau trancam sayuran dihadirkan untuk kemudian didoakan tokoh masyarakat setempat. Kenduri riyaya digelar warga tepat pada malam takbir, sebagai bentuk rasa syukur warga, menyongsong hari kemenangan idul fitri, sekaligus ungkapan penuh syukur setelah sebulan penuh menjalankan ibadah di bulan suci ramadhan.
“Harapanya saya kedepan dapat dikembangkan terus-terusan, menurut saya ini tradisi baik sekali, karena ini salah satu bentuk persatuan untuk masyarakat dari anak kecil sampai orang tua, kebetulan saya sudah 30 tahun” ujar Supri.
Acara di akhiri makan bersama, menu nasi ayam dan rawis dibagi merata kepada semua warga. Semua warga pun terlihat lahap menikmati hidangan di acara rutin tahunan ini.