Camilan Tulang Ikan Oleh-Oleh Khas Yang Lain Dari Biasanya

Camilan Tulang Ikan Oleh-Oleh Khas Yang Lain Dari Biasanya

TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI

Bagi anda yang sedang berkunjung ke jogja dan ingin membawa pulang oleh-oleh yang lain dari biasanya, cobalah berkunjung ke Kulonprogo untuk mencicipi beragam camilan dari bahan tulang ikan. Selain memiliki rasa lezat, olahan makanan ini juga mengandung gizi tinggi sehingga baik dikonsumsi semua kalangan.

Di rumah sederhana inilah, Sunartri, ibu rumah tangga warga Kepek, Pendoworejo, Girimulyo, Kulonprogo, memproduksi oleh-oleh khas Jogja yang unik dan lain dari biasanya. Sejumlah produk makanan berupa aneka camilan seperti bolu mini, basreng, stik, hingga kerupuk, diproduksi dari limbah tulang ikan. Di tangan Sunarti tulang ikan yang biasanya hanya dibuang, mampu diolah menjadi tepung, dan digunakan sebagai bahan campuran aneka camilan bernilai jual tinggi. Tulang ikan lele dipilih sebagai bahan baku utama karena harganya yang relatif murah dan mudah didapat. Sunarti menuturkan pertama kali mendapat ide membuat olahan tulang ikan ini saat ia tergabung dalam poklahsar mbok daya. Kala itu ia kerap mendapat pesanan basreng dan keripik ikan lele. Dari usaha itu ia mendapat banyak limbah tulang dan kepala ikan yang tidak bisa dimanfaatkan. Daripada dibuang dan menjadi limbah, ia pun akhirnya memanfaatkannya untuk bahan olahan camilan. Setelah direbus dan dioven, tulang ikan dibuat tepung dengan cara ditumbuk dan disaring.tepung bahan tulang dan kepala ikan inilah yang dijadikan aneka olahan makanan seperti bolu mini, stik, hingga keripik. Produk makanan olahan inipun tak hanya laku dipasarkan di sekitar Yogyakarta saja, namun sudah merambah ke berbagai kota seperti Jakarta, hingga Kalimantan.

“Kalau pemasarannya kita sudah sampai Jakarta, yang diminati banyak ke krupuk sama kue, kalau krupuknya pada nyari untuk menambah kalsium, terutama lansia, biasanya mintanya mentah karna proses masaknya menggunakan pasir tidak menggunakan minyak” ujar Sunarti.

Dijual antara 20 hingga 35 ribu rupiah per bungkusnya. Dalam satu kali produksi, poklahsar mbok daya mampu menghabiskan 45 kilogram ikan dan menyisakan 5 kilogram tulang. Omsetnya pun lumayan bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulannya. Selain memiliki rasa yang khas, tepung tulang ikan ini juga kaya manfaat terutama kandungan kalsium yang baik dikonsumsi bagi balita maupun lansia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *