Kawasan Malioboro Dipadati 2 Ribu Wisatawan Per-Hari Sejak H+2

Kawasan Malioboro Dipadati 2 Ribu Wisatawan Per-Hari Sejak H+2

TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI

Sejak hari kedua libur idul fitri kawasan ikonik Malioboro dipenuhi ribuan wisatawan. Berdasarkan pantauan petugas Tourist Information Service, TIS, kurang lebih 2 ribu wisatawan datang setiap harinya.

Pada momen liburan seperti lebaran, Kawasan Sumbu Filosofi Malioboro menjadi tujuan wajib bagi para wisatawan yang berlibur di Yogyakarta. Berdasarkan keterangan dari petugas Tourist Information Service, TIS, tak kurang 2 ribu wisatawan telah memadati kawasan Malioboro sejak hari ke 2 lebaran. Wisatawan didominasi rombongan keluarga dari luar daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Malang. Para wisatawan banyak menghabiskan waktu untuk naik andong atau berbelanja oleh-oleh seperti makanan khas Yogyakarta bakpia dan pakaian batik. Beberapa juga hanya sekedar duduk-duduk menikmati suasana Malioboro. Sore hari hingga malam menjadi waktu favorit para wisatawan untuk datang karena suasananya lebih sejuk. Dprediksi jumlah wisatawan akan terus meningkat sampai masa libur lebaran berakhir pekan depan. Di momen libur lebaran ini, untuk di Pos TIS Malioboro, sejumlah wisatawan banyak bertanya tentang lokasi arah jalan menuju sejumlah destinasi wisata seperti waktu buka kunjung Kraton, tempat belanja dan kuliner sekitar Malioboro, bahkan Gembiraloka dan Taman Sari. Untuk menjaga kebersihan malioboro, melalui pengeras suara, para wisatawan pun dihimbau untuk tidak merokok dan lebih bijaksana dalam membuang sampah. Pesan-pesan ini terus disiarkan dengan tujuan kawasan Malioboro tetap asri dan bersih sampai liburan berakhir.

“Perkiraan 2-3 hari kedepan, himbauannya agar hati-hati di perjalanan, selalu menjaga kesehatan, kemudian tetap menjaga kebersihan di wilayah Malioboro” ujar Nadjirin, petugas Tourist Information Service, TIS.

Untuk pantauan arus lalulintas, kendaraan bermotor yang melintasi Malioboro tidak terlalu padat dengan tidak adanya antrian kendaraan panjang. Hal ini terjadi karena rekayasa arus lalu-lintas yang baru diterapkan seperti dari Kleringan harus memutar melalui Kridosono, arus dari jalan mataram langsung ke Malioboro, dan arus dari Jembatan Kewek lurus ke Pasar Kembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *