TVRI YOGYAKARTA NEWS – ADHITYA PUTRATAMA
Sementara itu di bumi handayani, ribuan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, juga melaksanakan halal bihalal, dengan jajaran forkompimda, di hari pertama masuk kerja pasca libur panjang lebaran. Uniknya, seluruh pegawai mengenakan busana adat gagrak Yogyakarta, lengkap dengan aksesorisnya.
Hari pertama masuk kerja pasca libur panjang lebaran 2025, ribuan pegawai hingga pamong kalurahan se-Kabupaten Gunungkidul, mengikuti kegiatan halal bihalal atau syawalan, dengan jajaran Forkompimda Gunungkidul. Dilaksanakan di Bangsal Sewoko Projo, halal bihalal ini diikuti sekitar 2.500 pegawai se-bumi handayani itu. Diawali dengan pembacaan ikrar syawalan oleh Sekretaris Daerah Gunungkidul, halal bihalal ini kemudian ditutup dengan acara berjabat tangan. Unikanya, para pegawai yang hadir di acara halal bihalal ini, diwajibkan untuk mengenakan pakaian adat Gagrak Yogyakarta, lengkap beserta aksesoris seperti keris. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, alasan penggunaan pakaian adat saat acara halal bihalal adalah, untuk menekankan kepada seluruh pegawai, di bumi handayani, agar selalu menjunjung dan melestarikan adat kebudayaan.
“Dalam masuk perdana bagi seluruh ASN se- Kabupaten Gunungkidul, di awali dengan halal bi halal dengan semua OPD yang ada di Kabupaten Gunungkidul, kami meminta pak Sekda untuk undangannya dresscodenya gagrak Yogyakarta, karena kami ingin meneladani apa yang disampaikan Bung Karno, bahwa didalam kebenakaragaman adat budaya kita juga tidak boleh meninggalkan ajaran yang kita anut, tetapi pun saat kita menganut salah satu agama, kita juga harus mensinergikan dengan budaya kita” ujar Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.
Acara ini sekaligus menjadi momentum tepat, untuk mempererat silaturahmi antar pegawai, di Kabupaten Gunungkidul.
