TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Dalam suasana penuh kehangatan pasca idul fitri, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Yogyakarta menggelar syawalan bersama di Stasiun Monitoring Kantor Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Yogyakarta.
Acara ini menjadi momentum mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat kolaborasi antar instansi dan mitra komunitas postel.
Halal bihalal telah menjadi bagian tak terpisahkan, dari budaya masyarakat indonesia, terutama setelah bulan suci ramadan. Tradisi ini umumnya dilakukan dalam bulan syawal, dengan berbagai variasi waktu, mulai dari seminggu setelah idul fitri, hingga menjelang akhir bulan, dalam acara halal bihalal, saling memaafkan dan bersalam-salaman, menjadi aktivitas yang lazim dilakukan. Kiai Haji Sholehudin Mansyur dari Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan hal itu pada halal bi halal, di Stasiun Monitoring Kantor Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Yogyakarta, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, di tengah perkembangan zaman, tradisi halal bihalal terus berkembang, bahkan mengadopsi konsep open house, dengan mengundang tamu, untuk bersilaturahmi. Meskipun istilah halal bihalal, terdengar arab, sebenarnya ini adalah tradisi Indonesia yang sudah diakui dalam kamus besar bahasa indonesia.
Halal bihalal memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai bentuk maaf-memaafkan, tetapi juga sebagai upaya mempererat silaturahmi, sekaligus memperkuat kolaborasi antar instansi dan mitra komunitas pos dan telekomunikasi.
“4 jam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam hal memberikan kualitas pelayanan yang terbaik untuk komunikasi, saya sekali lagi mengahturkan terimakasih pada saat hari raya idhul fitri tidak terjadi sesuatu hal yang menyulitkan pengguna frekuensi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta” ujar Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Yogyakarta, Enik Sarjumanah.
Tujuan utama dari halal bihalal adalah, untuk menciptakan keharmonisan, mempererat silaturahmi, dan mendorong berbuat baik. Bahkan, tradisi ini telah merambah ke dalam lingkungan kerja, dan menjadi bagian dari ritual awal masuk kerja, yang membangkitkan semangat baru dalam dunia kerja dengan saling memaafkan.