TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Beberapa hari terakhir, kawasan Malioboro menjadi topik pembicaraan banyak orang terkait bau pesing di sejumlah titik pedestrian. Selain dari faktor manusia, diduga kuat baus pesing berasal dari air kencing kuda.
Setelah libur lebaran 2025, kawasan Malioboro mendapat sorotan karena aroma bau pesing yang dikeluhkan pengunjung pada pedestrian dan jalan raya. Keluhan ini sempat viral di media sosial. Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyebut penyebabnya diduga dari air kencing kuda andong yang biasanya mangkal di Malioboro. Sedangkan UPT Malioboro menduga, dari pengunjung atau orang dengan gangguan jiwa, yang buang air kecil sembarangan. Untuk kuda andong, pemerintah kota berencana untuk melakukan evaluasi dan kajian terkait pemasangan popok untuk kuda. Selain itu, juga menyarankan pembenahan tadah atau wadah air kencing dan kotoran kuda agar tidak ada lagi yang berceceran. Untuk yang kuda betina dinilai masih bisa dilakukan rekayasa, sementara untuk kuda jantan diperlukan kajian mendalam agar kencingnya tidak langsung dibuang begitu saja. Untuk penyemprotan dengan air, Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut dalam seminggu dilakukan 2 kali dalam seminggu untuk mencegah bagu pesing dari kuda andong. Jimi, salah satu wisatawan asal Manado yang sering ke Malioboro, menyarankan penambahan kran air pada titik mangkal andong Malioboro untuk menyiasati saat musim kemarau. Tujuannya untuk memudahkan kusir andong membersihkan air kencing kudanya saat buang air kecil. Petugas pun disarankan untuk terus melakukan imbauan agar kusir andong rajin menjaga kebersihan wilayahnya.
“Masalah andong itu dia kalau musim panas seperti kejadian tahun lalu, bulan Juli banyak pengujung mengeluhkan kencing kuda, bau sekali kalau di musim panas, dan tempat ini sedikit pembuangannya dan minim keran air” ujar Jimi, salah seorang wisatawan asal Manado.
Untuk tindak lanjutnya, Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini sedang melakukan pendataan terkait jumlah kuda jantan dan betina pada andong yang beroperasi di kawasan Malioboro. Selain untuk pengarahan, langkah tersebut juga sebagai antisipasi adanya andong dadakan yang berroperasi saat musim liburan.