TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Berawal dari hobi makan camilan, seorang ibu rumah tangga, di Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai merintis usaha camilan pop corn. Jenis ini dipilih karena mudah pembuatan maupun pemasarannya.
Rintisan usaha pembuatan camilan pop corn, dilakukan akhir tahun 2024 lalu, oleh seorang ibu rumah tangga, Melinda di rumahnya, yang sederhana terletak di Gang Sumbawa, Kampung Purwosari, Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Usaha ini merupakan satu di antara sekian banyak jenis industri rumahan, yang bisa dijalankan setiap saat, melalui pre-order. Melinda menceritakan, ide awal usahanya muncul saat ia hendak menikmati popcorn saat nonton bioskop. Dengan harga yang ramah di kantong, selanjutnya berkeinginan memilih usaha pembuatan pop corn tersebut sebagai peluang usaha. Meski sudah banyak beredar, namun pop corn di kalangan masyarakat, akses untuk mendapat atau membeli popcorn, masih sulit dijangkau, dan belum banyak tersedia di warung-warung, seperti makanan ringan pada umumnya. Dengan melihat pengalaman orang lain, Melinda pun mulai mencoba, untuk membuatnya dengan bahan dari biji jagung premium jenis masroom, dengan menggunakan mesin popcorn berkapasitas 250 gram. Hasilnya selanjutnya dikemas dalam berbagai varian rasa dan ukuran, serta dijual mulai dari 10 ribu rupiah hingga 35 ribu rupiah. Sedangkan kemasan ziplock atau pouch 200 gram, dijual 35 ribu rupiah, 100 gram 18 ribu rupiah, 50 gram 12 ribu rupiah, dan untuk toples 22 ribu rupiah, dengan berat isi 100 gram. Saat awal pemasaran hanya sebatas dari mulut ke mulut, pemasaran pun berkembang ke reseller dan jejaring media sosial, hingga omset saat ini, di kisaran 5 juta dalam sebulan.
“Waktu diawal masih menggunakan panci biasa, sehingga panasnya tidak merata, itu juga mempengaruhi pop cornnya tidak meletup atau mekar, itu masalah diawal, yang kedua varian caramel ini bikin si caramel ini melapis ke pop cornnya ini awalnya agak sulit, kemudian saat ini sudah bagus, sudah bisa terlapis dengan bagus” ujar Melinda, pengusaha pop corn.
Selain dalam Kota Yogyakarta, UMKM pop corn ini juga melayani untuk pengiriman luar kota, di antaranya sudah merambah Kota Surakarta, Jakarta, Bogor dan Surabaya. Bahkan saat lebaran ini, pemesanan meningkat hingga 5 kali lipat, dari produksi biasanya.