TVRI YOGYAKARTA NEWS – ADHITYA PUTRATAMA
Sejumlah warga di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menanam pohon pisang di jalan berlubang, sepanjang hampir setengah kilometer. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes, terhadap kerusakan jalan, yang sudah bertahun-tahun, tidak segera diperbaiki.
Warga dari 2 padukuhan di Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menanam sejumlah pohon pisang, di jalan berlubang sepanjang hampir 500 meter. Aksi ini dilakukan, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah, yang tidak segera memperbaiki ruas jalan, yang menjadi penghubung antar kecamatan ini. Kerusakan jalan tersebut, sudah terjadi sejak hampir sepuluh tahun lamanya, dan hingga saat kini tak kunjung diperbaiki. Bahkan, warga setempat pernah melakukan perbaikan jalan secara swadaya, dengan menambal lubang menggunakan batu kapur. Namun, banyaknya kendaraan besar yang berlalu-lalang, membuat jalan kembali rusak. Selain mengganggu pengguna jalan, kerusakan jalan juga mengakibatkan sejumlah pengendara mengalami kecelakaan.
“Bentuk ungkapan kami sebenernya dari masyarakat Karena belum ada sentuhan atau perhatian dari pemerintah, dan kami juga sudah berusaha swadaya untuk mengurug jeglongan-jeglongan ini dengan batu, dan itu kita biayai sendiri dari warga kita kerjakan sendiri, kami lewat pemerintah desa juga sudah menyampaikan dan konon pemerintah desa juga sudah mengajukan ke pemerintah daerah, namun sampai saat ini belum ada sentuhan” ujar Mulyanto, salah seorang warga setempat.
Aksi protes ini diharapkan, mampu membuat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera melakukan perbaikan jalan, sehingga pengendara tidak lagi khawatir saat melewati jalan ini.