TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Melalui gerakan Kulonprogo Mengaji, pemerintah Kabupaten Kulonprogo terus berupaya memberantas buta huruf Al-Quran, di kalangan pelajar.
Hal itu dilakukan, hingga ini masih ada sekitar 16 persen siswa beragama islam di Kabupaten Kulonprogo, yang diketahui buta huruf Al-Quran.
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, terus berupaya memberantas buta huruf Al-Quran, khususnya dikalangan pelajar. Hal itu salah satunya dilakukan lewat gerakan Kulonprogo Mengaji, yang diinisasi oleh sejumlah guru maupun pengawas sekolah sejak tahun 2023 lalu. Diterapkan di seluruh sekolah setingkat SMP, gerakan Kulonprogo Mengaji ini bertujuan untuk memperkecil angka buta huruf Al-Quran di kalangan pelajar. Pasalnya hingga saat ini masih ada sekitar 16 persen siswa SMP beragama islam di Kulonprogo, yang diketahui buta huruf Al-Quran. Disdikpora Kulonprogo sendiri mengaku selama ini terus aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, untuk memastikan gerakan Kulonprogo Mengaji ini dapat berjalan maksimal. Salah satunya seperti kerjasama dengan Badan Amil Nasional, Rumah Zakat, untuk pengadaan mushaf Al-Quran. Tercatat lebih dari 750 eksemplar mushaf Al-Quran ini telah disalurkan ke puluhan sekolah SMP yang ada di Kulonprogo, pada awal tahun ini. Diharapkan dengan adanya bantuan fasilitas berupa mushaf Al-Quran ini, literasi para siswa terhadap Al-Quran pun akan semakin meningkat.
“Masih ada siswa SMP yang sebanyak 16% masih buta huruf Al-Quran, sehingga harus kita tuntaskan menjadi kewajiban kita bersama, dengan adanya kegiatan Kulonprogo mengaji ini memang untuk menuntaskan buta huruf yang masih ada di kalangan SMP ini” ujar Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi.
Selain bertujuan memberantas buta huruf Al-Quran di kalangan para pelajar muslim, adanya gerakan Kulonprogo ini juga menjadi bagian pendidikan karakter bagi para siswa. Sehingga diharapkan ke depan akan muncul generasi muda yang unggul cerdas serta berakhlak mulia.