TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Kurangnya daya tahan dan mentalitas bekerja, masih menjadi salah satu faktor penyebab, rendahnya serapan tenaga kerja, di Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengenalan dan penyiapan calon tenaga kerja, menjadi penting dilakukan sejak masih di bangku sekolah, agar angkatan kerja baru, memiliki bekal cukup, untuk masuk ke dunia kerja.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulonprogo mencatat, masih rendahnya serapan tenaga kerja di bumi binangun itu, hingga saat ini. Sepanjang tahun 2024, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulonprogo bahkan mencatat, dari sekitar 8 ribuan lowongan kerja yang tersedia, baru sekitar 38% yang sudah terisi. Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi rendahnya serapan tenaga kerja tersebut. Selain ketidakcocokan minat calon tenaga kerja dengan lowongan yang tersedia, hal itu juga dipengaruhi faktor kurangnya daya tahan, dan mentalitas para calon pencari kerja. Banyak pencari kerja, yang tidak betah bekerja di sektor formal, khususnya industri manukfaktur seperti pabrik. Padahal, semakin banyaknya warga, yang bekerja di sektor formal, akan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Kulonprogo. Selain dapat mengurangi angka pengangguran Kulonprogo, hal itu juga mampu mengurangi angka kemiskinan, yang saat ini berada di urutan tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Ada berbagai factor, utamanya adalah kaitannya dengan peminatan, kadang-kadang banyak peminatnya tinggi, jadi pekerja formal tapi yang baguslah, kemudian dari pekerja di pabrik itu kurang diminati, bukan masalah gaji, namun daya tahan untuk bekerja disana, karena untuk perusahaan tertentu salah satunya pekerja pabrik itu perlu memerlukan ketahanan fisik dan mental yang tinggi, itu yang menjadi PR kita selama ini” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulonprogo, Bambang Sutrisno.
Upaya pengenalan, pembekalan, hingga pendampingan, menjadi penting dilakukan, bagi para calon pencari kerja, sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. Salah satunya seperti dilakukan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kulonprogo, melalui kegiatan career day. Acara ini juga dapat menjadi ajang, untuk mengenalkan siswa ke dunia kerja.
Dilakukan rutin setiap tahun, kegiatan career day semacam ini, diharapkan tidak hanya mampu mengenalkan dan membekali siswa untuk siap masuk ke dunia kerja, namun juga membuka peluang mereka, dalam menentukan masa depannya, termasuk untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, maupun memulai wirausaha.