TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTONO
Aksi menolak iuran pengembangan institusi, di Universitas Gajah Mada Yogyakarta diwarnai kericuhan, antara mahasiswa dan petugas keamanan kampus. Mahasiswa berunjuk rasa, dengan berkerumun dan memasang tenda di lapangan halaman balairung, dan dianggap mengganggu proses gladi resik upacara hari lahir pancasila.
Kericuhan melibatkan mahasiswa dan petugas keamanan kampus, terjadi di halaman balairung Universitas Gajah Mada Yogyakarta, pada jumat sore. Mahasiswa yang sejak beberapa hari terakhir bertahan di halaman balairung, dianggap mengganggu jalannya prosesi gladi resik upacara hari lahir pancasila, 1 Juni 2024. Dalam aksinya, mahasiswa menolak kenaikan uang kuliah tunggal. Namun setelah pemerintah membatalkan kenaikan UKT, mahasiswa tetap bertahan di halaman balairung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, karena juga menuntut penghapusan iuran pengembangan institusi, yang dibebankan kepada mahasiswa baru.
Sebelumnya, Universitas Gajah Mada Yogyakarta menetapkan iuran pengembangan institusi, atau ipi, sebesar 30 juta rupiah untuk mahasiswa rumpum eksakta, dan 20 juta rupiah untuk non eksakta.