TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Sistem tanam jajar legowo kini banyak diaplikasikan petani lahan sawah di Karangmojo, Gunungkidul. Selain memudahkan saat proses perawatan, jajar legowo juga diakui petani berhasil meningkatkan produktivitas panen.
Jajar legowo menjadi metode tanam yang sudah banyak diaplikasikan petani padi di lahan sawah Dusun Gelaran Satu, Karangmojo, Gunungkidul. Metode tanam ini banyak dipilih karena memiliki beragam keunggulan. Perawatan dan pemupukan jauh lebih mudah, serta jajar legowo mampu mendongkrak produktivitas panen. Slamet Abdul Kharim merupakan petani yang sudah lama menerapkan jajar legowo. Sistem tanam diatur berselang-seling antar baris tanaman, yang dipisahkan lahan baris kosong. Petani di wilayah ini biasa mengisi tiap baris dengan empat hingga lima jejer tanaman padi. Slamet menuturkan, sudah banyak petani meninggalkan sistem tanam lama seperti ubinan. Dengan jajar legowo, hasil yang didapat petani bisa lebih banyak, sehingga sangat menguntungkan. Perawatan tanaman sejak awal tanam hingga tiba panen juga lebih sederhana. Pembersihan gulma pengganggu serta pemupukan bisa dilakukan dengan leluasa dan tidak menyulitkan. Baris kosong memanjang pemisah antar baris tanam biasa dipakai sebagai akses jalan petani saat perawatan. Di lahan air penuh seperti di kawasan wisata Goa Pindul ini, jajar legowo sangat ideal diterapkan karena kondisi lahan yang sangat subur.
Bibit yang ditanam di lahan sawah tidak harus tertancap dalam masuk ke tanah. Bibit ditancap lebih dangkal, sehingga tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara serta pupuk yang ditebar petani.
