Panen Kacang Tanah Terkendala Tanah Kering dan Keras

Panen Kacang Tanah Terkendala Tanah Kering dan Keras

TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI

Akibat lahan mengering, petani kacang tanah di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, alami kesulitan saat memanen kacang. Kacang tanah sulit dicabut di tanah yang mengeras, sehingga harus dibasahi terlebih dahulu.

Biaya yang dikeluarkan petani saat masuk masa panen kacang tanah akan lebih besar saat masuk kemarau ini. Petani di dusun Pule, kalurahan Ngloro, Saptosari, harus membahasi lahan sebelum memanen kacang tanah. Saat ini, kondisi lahan sudah mengeras akibat lama tidak diguyur hujan. Nardi Utomo salah seorang petani mengaku pembahasan lahan akan lebih memudahkan kacang tanah dicabut. Jika masih dalam kondisi kering, kacang tanah tidak akan bisa seluruhnya tercabut, dan sebagian besar lainya masih tertinggal di dalam tanah. Kondisi ini akan membuat kerja petani bertambah, karena harus menggali satu persatu kacang yang tidak sepenuhnya tercabut. Dengan kondisi lahan yang masih basah usai penyiraman, panen bisa lebih lancar dengan waktu yang juga lebih singkat. Pembahasan lahan biasa dilakukan beberapa saat sebelum kacang dipanen. Lahan yang sudah basah harus segera dipanen sebelum tanah kembali mengeras akibat terik matahari. Nardi mengaku ongkos yang dikeluarkan untuk pembahasan lahan menggunakan air PDAM ini cukup besar.

Pembahasan lahan bahkan bisa berlangsung berhari-hari, tergantung luas lahan yang dimiliki masing-masing petani. Di tengah curah hujan yang terbilang rendah, Nardi mengakui hasil panen kacang tanah miliknya terhitung masih lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *