Pameran Foto Metamorfosa Wajah Kota Yogyakarta

Pameran Foto Metamorfosa Wajah Kota Yogyakarta

TVRI YOGYAKARTA NEWS PAULUS YESAYA JATI

Puluhan foto yang merekam perubahan wajah Kota Yogyakarta dari masa ke masa dipamerkan di Hall Taman Budaya Embung Giwangan.

Pameran digelar untuk mengabarkan kepada masyarakat tentang pembangunan, dan bisa mengetahui tentang yang sudah dilakukan, dan rencana yang akan dikerjakan pada masa depan.

Metamorfosa dipilih menjadi judul besar dalam pameran 88 foto yang mengisahkan perjalanan Kota Yogyakarta dari masa ke masa. Selain merekam perkembangan pembangunan Kota Yogyakarta, pameran foto juga mendokumentasikan pengembangan berkelanjutan tiga kawasan cagar budaya prioritas di Kota Yogyakarta, yang digadang-gadang menjadi kawasan ekonomi dan wisata baru ke depannya. Tiga kawasan prioritas itu, yaitu kawasan Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede. Untuk Kotabaru, setelah menata Jalan Jenderal Sudirman, pengembangan selanjutnya akan menyasar di kawasan Jalan I Dewa Nyoman Oka, yang diproyeksikan menjadi pusat kuliner kaki lima. Pameran juga memajang foto kawasan Stadion Kridosono, yang berubah menjadi ruang publik berupa taman modern yang indah. Selanjutnya, untuk kawasan Pakualaman, sudah dimulai dengan pembangunan Pasar Sentul, yang memiliki ciri khas Indisch, untuk menyesuaikan dengan bangunan lawas peninggalan Belanda di Jalan Sultan Agung. Terakhir, untuk kawasan Kotagede, sudah diawali dengan pembangunan Taman Budaya Embung Giwangan. Pembangunan tiga kawasan cagar budaya prioritas bertujuan untuk memecah pusat ekonomi dan budaya di Kota Yogyakarta, agar tidak hanya terpusat di kawasan sumbu filosofi, Tugu-Malioboro-Kraton Yogyakarta. Kota Yogyakarta masih memiliki banyak kawasan wisata dan budaya yang tak kalah menarik, seperti Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede. Untuk itu, pembangunan sudah mulai dilakukan, dengan beberapa hasil yang sudah bisa dilihat, salah satunya melalui pameran foto. Pameran foto ini juga memperlihatkan usaha Kota Yogyakarta untuk terbebas dari persoalan sampah, yang selama ini tak kunjung selesai. Sejumlah foto memperlihatkan usaha Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membangun TPST3R, yang mampu mengolah sampah plastik menjadi RDF, sebagai pengganti batubara.

Selain sebagai pusat ekonomi dan budaya, tiga kawasan cagar budaya prioritas tersebut juga akan menjadi ruang seni bagi insan kreatif. Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede akan menjadi panggung untuk memamerkan berbagai produk ekonomi kreatif dan pertunjukan seni. Harapannya, aktivitas kreatif akan memperkuat branding dari tiga kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *