Persoalan Sampah Liar Menumpuk Tak Kunjung Selesai

Persoalan Sampah Liar Menumpuk Tak Kunjung Selesai

TVRI YOGYAKARTA NEWSPAULUS YESAYA JATI

Sejumlah tumpukan sampah liar terpantau di beberapa titik di Kota Yogyakarta, menciptakan pemandangan tidak sedap dan bau menyengat.

Beberapa tumpukan sampah liar tersebut berada di pusat aktivitas ekonomi masyarakat, seperti di Jalan Magelang, Jalan Poncowinatan, dan Jalan Affandi Demangan. Persoalan tumpukan sampah liar di Kota Yogyakarta tak kunjung selesai, sejumlah tumpukan sampah liar terlihat menumpuk di beberapa lokasi seperti di trotoar sisi barat Jalan Magelang setelah gapura perbatasan Kota Yogyakarta dan Sleman. Sampah-sampah yang dibuang terbungkus kantong plastik dengan berbagai warna dan ukuran, bau busuk yang menyengat juga tercium dari tumpukan sampah liar tersebut. Kemudian, tumpukan sampah liar juga terlihat di Jalan Poncowinatan sisi utara perempatan Pingit, kemudian di Jalan Kusbini area Balai Yasa Yogyakarta. Terakhir, tumpukan sampah liar yang sempat viral pada pembatas jalan di Demangan, Jalan Affandi.

Berdasarkan keterangan warga, sampah-sampah liar yang menumpuk tersebut diduga berasal dari oknum pelintas jalan raya yang memang sengaja membuangnya. PJ Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menyebut bahwa Pemkot telah memiliki komitmen dan kebijakan untuk penanganan sampah, tapi memang belum 100 persen selesai. Ia pun meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Selain itu, warga juga diajak untuk seminimal mungkin menghasilkan sampah, seperti melakukan upaya pemilahan sampah dari rumah sehingga sampah tidak perlu sampai ke tempat pembuangan. Pemerintah kota sudah menerjunkan sejumlah petugas untuk mengawasi lokasi di titik-titik yang dinilai rawan buang sampah sembarangan, namun karena keterbatasan personil sehingga tidak berjalan maksimal. Untuk pemberian sanksi sudah diatur dalam peraturan walikota, dan masih dikoordinasikan di internal agar di lapangan bisa diterapkan secara adil.

Diketahui, Pemkot Yogyakarta menyebut pembangunan tiga TPS-3R sudah mencapai 80 persen. Untuk yang TPS-3R Nitikan, sudah operasional 100 persen, sedangkan di Karangmiri dan Kranon masih dalam pembangunan. Ketiga TPS-3R tersebut diproyeksikan akan mampu mengolah sampah 130 ton per hari dari 200 ton sampah Kota Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *