TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Akibat kurangnya guyuran hujan dalam waktu yang lama, lahan pertanian kacang tanah milik petani di Jerukwudel, Girisubo, Gunungkidul mengalami gagal panen. Banyak tanaman kacang tanah milik petani yang mengering, dengan perakaran yang kosong sehingga tidak menghasilkan kacang.
Hal serupa terjadi di lahan pertanian kacang tanah di Kalurahan Jerukwudel, Girisubo. Para petani pemilik lahan hanya bisa pasrah terhadap kondisi kekeringan yang terjadi saat ini. Tanaman kacang tanah tidak bisa tumbuh normal dan banyak yang mengering akibat kekurangan air. Ari Wijayanto, salah seorang petani, mengakui bahwa lahan kacang miliknya dipastikan gagal pada musim tanam kali ini. Banyak tanaman kacang usia tanam tujuh puluh hari yang telah mengering dan menyebar di hampir seluruh lahan. Meski demikian, di beberapa sudut masih terdapat tanaman dengan kondisi lebih hijau, namun perakaran kacang yang kosong tidak menghasilkan kacang.
Ari mengakui bahwa musim tanam kacang ini dirinya dan keluarganya harus menanggung rugi hingga setidaknya tiga juta rupiah. Kurangnya air terjadi akibat curah hujan rendah sejak Januari awal tahun ini. Banyak petani sudah menabur benih kacang pada musim tanam kedua musim hujan, namun hujan tidak kunjung turun hingga saat ini. Kondisi lahan juga banyak yang mengering pecah-pecah. Akibat gagal tumbuh, petani berencana hanya akan memanfaatkan tanaman kacang untuk persediaan pakan ternak saja. Beberapa pekan ke depan, petani berencana akan mencabuti tanaman kacang miliknya.
Petani di Kalurahan Jerukwudel mengakui bahwa tahun ini menjadi kondisi yang terberat bagi pertanian mereka. Beberapa tahun sebelumnya, hujan turun normal dan hasil panen kacang tanah selalu menjadi andalan penghasilan.