Kemarau, Petani Pikul Air Dari Telaga Ke Lahan Pertanian

Kemarau, Petani Pikul Air Dari Telaga Ke Lahan Pertanian

TVRI YOGYAKARTA NEWSSETYA BUDI

Belasan petani di Purwosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan air telaga, untuk pengairan lahan pertanian, di musim kemarau. Untuk bisa mendapat air, tiap hari petani harus rela memikul air dari telaga menuju lahan pertanian masing-masing.

Telaga ploso, menjadi andalan belasan petani di Giritirto, Purwosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat musim kemarau. Petani memanfaatkan air telaga, untuk keperluan pengairan. Tiap hari  bisa dijumpai aktivitas warga mengambil air, dengan jalan dipikul secara manual. Beberapa petani pun, harus rela bolak-balik, untuk mengambil air dari telaga ploso, yang membutuhkan tenaga ekstra. Petani lebih memilih ambil air saat pagi dan sore, saat cuaca tidak terlalu panas. Adanya air telaga, sangat membantu para petani, dan lahan pertanian, masih bisa difungsikan ditanami berbagai tanaman.

Sumirah salah seorang petani mengatakan, terdapat belasan petani yang tiap hari memakai air telaga ploso. Sesuai peraturan wilayah setempat, pengambilan air tidak diperkenankan menggunakan mesin pompa. Dengan pengambilan manual, air bisa dipakai merata oleh semua petani. Air dipakai untuk penyiraman berbagai jenis tanaman seperti tembakau, bawang merah dan aneka jenis cabai. Keberadaan telaga ploso juga menghemat pengeluaran para petani. Biaya pembelian air bisa lebih hemat, meski tiap hari harus bolak-balik memikul air dari telaga. Seiring kemarau yang terus berjalan, diperkirakan debit air telaga ploso juga tidak akan bertahan lama. Saat telaga sudah mengering, penyiraman lahan pun sepenuhnya harus mengandalkan pembelian air dari truk tangki yang banyak beroperasi di wilayah ini saat kemarau. Petani berharap, tanaman bisa tumbuh baik hingga masa panen, sehingga memberi penghasilan di tengah musim kemarau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *