Buku Batik Pakualaman Antara Tradisi, Sastra Dan Wastra

Buku Batik Pakualaman Antara Tradisi, Sastra Dan Wastra

TVRI YOGYAKARTA NEWS – DONNY RAHMAD NORMA NOVICKA

Kadipaten Puro Pakualaman meluncurkan buku batik pakualaman, berjudul antara tradisi, sastra dan wastra, berisi kan jejak sejarah perkembangan batik di Pura Pakualaman yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari batik gagrag ngayogyakarta. Selain lebih mengenalkan batik-batik motif puro pakualaman ke masyarakat, buku ini diharapkan lebih termotivasi masyarakat untuk meneladani piwulang tersirat yang terkandung dalam motif tersebut.

Motif batik di Yogyakarta terus mengalami perkembangan yang mengembirakan, selain motif-motif baku atau yang biasa disebut motif batik awisan dalem, di pura pakualaman juga penciptaan motif batik baru.  motif motif baru ini diciptakan dari membaca, mengkaji teks dan keindahan iluminasi yang terdapat pada naskah-naskah karya Pujangga Pakualaman. sehingga dalam selembar kain batik pakualaman tidak hanya tersurat motif batik, tetapi juga termuat piwulang-piwulang yang sarat makna.

Berbagai karya motif batik Puro Pakualaman tersebut dituangkan dalam sebuah buku bertema antara tradisi, sastra dan wastra’ yang dilounching Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati. GKBRAA Paku Alam di Kagungan Ndalem Kepatihan Palualaman Yogyakarta.

Buku ini berisi tentang jejak sejarah perkembangan batik di Pura Pakualaman yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari batik gagrag ngayogyakarta. berdasarkan pelacakan dari relief candi, tekstil-tekstil kuno, ikonografi arca, relief pada masjid dan makam-makam islam, serta naskah-naskah kuno. Ditemukan bahwa sebagian besar motif batik gagrak ngayogyakarta merupakan stilasi dan turunan dari motif-motif kuno seperti motif kawung, semen, ceplok, dan cakar ayam. Motif-motif batik ini mendapatkan pengayaan dari hasil interpretasi terhadap iluminasi dan ilustrasi naskah-naskah kuno koleksi perpustakaan Widyapustaka Kadipaten Pakualaman. Buku batik Puro Pakualaman ini mendapat respon positif dari para pecinta batik tidak hanya dalam bahkan mancanegara yang merasa senang akan motif-motif yang dapat mengembangkan kesenian yang luar biasa.

Sejak kali pertama ide ini digagas dan direalisasikan di tahun 2010, saat ini batik pakualaman telah tercipta sebanyak 122 motif batik., dimana semua motif batik tersebut dituangkan ke dalam buku batik pakualaman oleh GKBRAA Paku Alam X.  Salah satunya motif batiknya antara lain, batik parang turun,tumurun, batik surya mulyarja sudarma palupi, batik renggan dan motif asthabrata jangkep, batik brama sembada, serta  batik renggan dan motif sestra lukita. Selain lebih mengenalkan batik-batik motif Puro Pakualaman ke masyarakat, buku ini diharapkan lebih termotivasi masyarakat untuk meneladani piwulang tersirat yang terkandung dalam motif tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *