Insiden Pedagang Dan Petugas Di Teras Malioboro 2

Insiden Pedagang Dan Petugas Di Teras Malioboro 2

TVRI YOGYAKARTA NEWSPAULUS YESAYA JATI

Kericuhan terjadi antara pedagang dan petugas keamanan di Teras Malioboro 2 Sabtu malam. Situasi memanas karena terjadi adu dorong antara pedagang dan petugas ketika dua gerbang akses masuk dan keluar ditutup dan diblokade. Penutupan gerbang dilakukan karena pedagang menjual dagangnya di sisi luar pagar Teras Malioboro atau pedestrian, aksi berjualan di pedestrian dilakukan karena pedagang merasa terus merugi pasca relokasi.

Kericuhan sempat terjadi antara pedagang dengan petugas keamanan karena dipicu blokade dan penutupan dua gerbang akses keluar-masuk Teras Malioboro 2 Sabtu malam. Para pedagang yang ingin keluar berjualan menjadi tertahan sehingga terjadi aksi adu dorong di antara keduanya, keributan tersebut sempat menarik perhatian wisatawan yang sedang berkunjung di Malioboro, kericuhan juga kembali terjadi saat para pedagang bertahan di halaman Teras Malioboro 2, namun situasi berhasil diredakan. Sebelumnya sejak Jumat malam, sejumlah pedagang melakukan aksi protes dengan berjualan di sisi luar pagar Teras Malioboro 2 sampai kantor DPRD DIY, kemudian di hari kedua, ditindaklanjuti oleh sejumlah petugas berjaga yang menggunakan seragam hitam. Aksi protes berjualan di sisi luar pagar tersebut dilakukan para pedagang karena merasa terus rugi meski sekarang ini, Malioboro banyak dipadati wisatawan saat musim liburan sekolah. Tak hanya itu, para pedagang juga menuntut pelibatan terkait relokasi jilid 2 agar tidak terjadi penempatan dan penentuan lokasi secara sepihak. Menurut para pedagang, permintaan ini penting diperhatikan pemangaku kebijakan bila berkaca dari relokasi jilid i yang kurang memperhatikan sisi kesejahteraan. Rhaka Ramadan, pendamping PKL Malioboro mengatakan keterlibatan pedagang dalam relokasi jilid 2 menjadi penting agar terjadi ruang dialog bersama Pemda DIY dan Pemkot DIY dengan harapan, muncul jalan tengah yang solutif bagi semua pihak, pedagang juga meminta keterbukaan informasi terkait relokasi seperti model, ukuran lapak, dan prosedur pemindahan.

Aksi berjualan di sisi luar pagar Teras Malioboro 2 menjadi puncak kekecewaan para pedagang setelah sebelumnya melakukan audiensi dengan DPRPD DIY, para pedagang menilai pemerintah lambat dalam merespon tuntutan mereka, para pedagang ingin terjadi adanya komunikasi dua arah sehingga kesejahteraan juga turut diperhatikan saat terjadi relokasi 2.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *