TVRI YOGYAKARTA NEWS – HUSEN JOYONEGORO DAN UCU ANDRITAMA
Saudara, beragam metode dilakukan oleh pihak Sekolah saat masa Pengenalan Lingkungan Sekolah kepada Siswa Barunya.Di Sma Negeri 1 Seyegan, Kabupaten Sleman, Siswa-siswinya diberikan kesempatan untuk mengkreasikan Batik Seragam Sekolah, yang nantinya, akan dikenakan saat menempuh masa Pendidikan. Perundungan saat masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, terlebih jenjang Pendidikan Sma,Smk, Rentan Terjadi. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, telah mengeluarkan panduan kegiatan MPLS 2024, untuk setiap jenjang Pendidikan.Salah satu panduan MPLS Sma,Smk 2024 yang tercantum dalam surat Edaran Kemendikbud adalah mengajak Peserta Didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebhinekaan dan aman bagi semua. hal inilah, yang dipegang teguh oleh penyelenggara Mpls di Sma Negeri 1 Seyegan, Kabupaten Sleman.Kepala Sma N 1 Seyegan, Kristya Mintardja mengatakan, panduan Kemendikbud tersebut, memiliki relevansi dengan kegiatan Mpls yang diselenggarakan disekolahnya. Yakni, mengajarkan siswanya untuk memperkuat karakter diri berdasarkan Kearifan Lokal agar tidak terpapar perilaku menyimpang hingga kekerasan.Risiliensi Adalh Kemampuan Seseorang Untuk Tahan Terhadap Kemalangan., Ini Yang Dicoba Disamping Penguatan Diri Bagian Penguatan Karakter Anak-Anak, Bukan Untuk Dihindarkan. Risiliensi Bagian Dari Penguatan Karakter Anak.Tema yang diambil dalam kegiatan ini.dengan adanya kegiatan membatik seragam yang dilakukan langsung oleh siswa baru ini, diharapkan, mampu mengimplementasikan tujuan dan harapan penyelenggaraan masa pengenalan lingkungan sekolah.Dari hasil membatik Seragam Sekolah yang dilakukan oleh Siswa Baru Sma Negeri 1 Seyegan ini, nantinya akan dikenakan oleh mereka, saat masa pendidikan.