TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Memasuki era digitalisasi, sistem perdagangan juga terimbas dengan maraknya penjualan produk secara online. Balai Besar Pom Di Yogyakarta terus menggelar patroli siber guna menindak produk obat, makanan dan kosmetik mengandung berbahaya atau tidak aman yang diperjualbelikan secara online atau daring. Hasil dari patroli siber tersebut petugas BBPOM di Yogyakarta sampai Juni 2024,menemukan ratusan link yang menjual produk obat, makanan dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.
Sesuai PERKABPOM Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengawasan obat dan makanan yang diedarkan secara daring, BBPOM di Yogyakarta juga melakukan pengawasan terhadap produk obat dan makanan yang ditawarkan melalui berbagai marketplace, website maupun media sosial sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan khasiat. Dalam keterangan persnya, Kepala BBPOM di Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo mengungkapkan, balai besar pom sampai dengan triwulan 2 tahun 2024 telah melakukan penjejakan digital atau patroli siber terhadap total 445 akun di platform marketplaces dan media sosial antara lain shopee, toko pedia, lazada, buka lapak, website dan bli bli. Berdasarkan data crawl diperoleh potret peredaran di platform shoppe dengan jumlah terbesar, disusul tokopedia, lazada, website, bukalapak dan terakhir blibli. Sedangkan jumlah link yang menjual produk dan makanan tanpa ijin edar atau mengandung bahan berbahay yang ditemukan petugas bbpom di Yogyakarta sampai dengan bulan Juni 2024 total 445 link produk dengan sebaran tertinggi adalah kosmetik, diikuti obat tradisional, obat, pangan dan urutan terakhir suplemen kesehatan. Hasil temuan tersebut ditindak lanjuti bbpom di yogyakarta dengan memberikan usulan ke kementrian kominfo untuk website dan asosiasi E – commerce indonesia untuk marketplace.
