Perayaan Syukur Ke 88 Gereja St Aloysius Gonzaga Mlati

Perayaan Syukur Ke 88 Gereja St Aloysius Gonzaga Mlati

TVRI YOGYAKARTA NEWS –  AGUNG NUGROHO DAN AGUNG HANGGARA

Ratusan  Umat Katolik Paroki Mlati, menggelar perayaan Ekaristimenandai puncak perayaan bulan syukur  ke 88 Gereja Santo Aloysius Gonzaga Mlati Sleman.dalam perayaan bulan syukur kali ini mengangkat tema 88 tahun tuhan berkarya dalam kekudusan, kasih dan kerendahan hati, dimana Umat Paroki Mlati diajak  untuk  meneladani spiritualitas  Santo Aloysius  Gonzaga sebagai pelindung gereja.

Genap berusia 88 tahun Gereja Santo  Aloysius Gonzaga  Mlati  dalam melayani umat Katolik di Mlati Sleman, di rayakan dengan ekaristi puncak perayaan syukur di hadiri ratusan umat se paroki mlati . Dalam puncak perayaan bulan syukur  kali ini, nuansa keberagaman khas nusantara tercermin dari berbagai macam pakaian adat yang di kenakan para umat Katolik. Tidak hanya itu ornamen ruang gedung gereja juga terlihat semarak dengan hiasan janur .  Begitu juga dengan  perarakan rangkaiantata ibadah membawa persembahan, petugas berpakaian adat dan persembahan juga di kemas nuansa tradisional .  Misa ekaristi puncak perayaan syukur sendiri dipimpin oleh romo Lorensius Tata Priyatna Pr . Dalam homilinya romo tata mengajak umat untuk meneladani spiritualitas  santo aloysius  gonzaga sebagai plindung gereja . Ada tiga spiritualitas  dasar yang perlu di ingat umat yaitu kesucian, cinta kasih dan kerendahan hati. Ditegaskan romo tata dalam spiritualitas kesucian yang dapat dilakukan umat adalah menjauhi sifat materialistis , untuk spiritualitas cinta kasih adalah  hidup rukun dengan sesama di tengah lingkungan dan masyarakat sekitar  dan spiritulitas kerendahan hati hendaknya memiliki semangat saling mengalah.

Usai misa ekaristi puncak perayaan bulan syukur  ke 88, romo dan seluruh umat gereja Santo Aloysius Gonzaga  Mlati  diajak untuk jamuan makan bersama sembari menikmati hiburan musik keroncong dan pembagian door price. Selain puncak perayaan bulan syukur , sebelumnya umat menggelar  triduum selama tiga hari dimana tridum sebagi bentuk  mengajak segenap umat paroki mlati dalam merenungkan kembali dan memaknai nama dan spiritualitas hidup santo aloysius gonzaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *