TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Lebih dari 500 anak berkebutuhan khusus di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, diketahui putus sekolah, kerena berbagai sebab. Selain faktor aksesbilitas serta keterbatasan sekolah luar biasa di sejumah wilayah, hal itu juga dipengaruhi masih rendahnya kesadaran para orang tua ABK.
Dinas pendidikan Pemuda Dan Olahraga ,DISDIKPORADiy menggelar advokasi pendidikan khusus di Balai Kalurahan Kalirejo , Kecamatan Kokap , Kulonprogo , belum lama ini . Sosialisasi ini digelar sebagai upaya mendorong pemenuhan hak anak berkebutuhan khusus atau ABK dalam mengenyam bangku pendidikan seperti halnya siswa lain pada umumnya. DISDIKPORAsendiri mencatat hingga saat ini masih banyak siswa ABK yang tak mendapat hak pendidikan , diantaranya , karena faktor aksesbilitas , keterbatasan sekolah luar biasa, hingga rendahnya kesadaran orangtua wali murid untuk menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus. Mengundang tokoh masyarakat, orangtua wali , maupun perwakilan pemerintahan kecamatan serta kalurahan, lewat kegiatan ini DISDIKPORAmengajak para orangtua yang merawat ABK agar dapat menyekolahkan anaknya . Sementara pamong kalurahan, diharapkan juga mampu memonitor ABK di lingkup kalurahan , sekaligus memberikan pengarahan bagi orangtua wali untuk menyekolahkan ABK .
Lewat kegiatan advokasi ini para peserta juga diberikan gambaran mengenai pentingnya pendidikan bagi ABK, bahkan DISDIKPORAmengundang ABK berprestasi untuk memberikan bukti bahwa pendidikan sangatlah penting bagi ABK. Diantaranya untuk memberikan ruang eksplorasi diri, serta mempersiapkan anak dalam menjalani kehidupan serta masa depannya .