TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI DAN UCU ANDRITAMA
Sementara itu, TNI angkatan udara terus melakukan modernisasi alat utama sistem senjata alutsista. Modernisasi dilakukan, guna menjaga kawasan udara NKRI dari meningkatnya ancaman perang modern dan non tradisional. Meningktanya kompleksitas tantangan perang modern, disebkan dinamika geopolitik global, perkembangan teknologi disruptif yang semakin cepat, seperti Lethal Autonomous Weapon System, dan pemanfaatan Quantum Technology untuk pertahanan. Ancaman perang non-tradisional, juga menjadi tantangan bagi TNI Angkatan udara. Meski tidak menggunakan kekuatan senjata, ancaman perang tersebut, memiliki dampak signifikan terhadap kestabilan negara. Hal ini, menuntut TNI AU, untuk senantiasa beradaptasi melalui pengembangan kapabilitas, dan profesionalisme angkatan udara. Menyikapi hal tersebut, tni angkatan udara, akan terus melaksanakan modernisasi alutsista, dan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. TNI AU telah menerima delapan unit pesawat h-2-2-5 Caracal, serta lima pesawat transport super hercules c-1-3-0 tipe-j. Semua pesawat sudah di upgrade tni angkatan udara, juga memastikan semua pergerakan pesawat, yang melintas di wilayah indonesia dapat terpanta radar pertahanan. TNI AU akan mendatangkan 25 radar pertahanan udara, 13 unit di antaranya buatan prancis, dan 12 unit buatan republik ceko. Dari 25 radar itu, sebagian digunakan untuk menggantikan radar, karena teknologinya sudah usang, dan sebagian dipasang di daerah, yang selama ini belum terjangkau radar pertahanan udara.