Pencari Bambu Untuk Panel Kualitas Ekspor

Pencari Bambu Untuk Panel Kualitas Ekspor

TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI

Meski sering dianggap remeh, bambu masih menjadi salah satu komoditas hasil Hutan bukan Kayu, yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Di sejumlah wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambu bahkan banyak dicari untuk diolah menjadi panel dan diekspor hingga ke Luar Negeri. Seperti dilakukan, purwito, salah seorang pencari bambu asal Dusun Banyuganti Kidul, Kaliagung Sentolo,Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap hari ia dan rekannya rutin berkeliling masuk ke hutan ataupun kebun kosong , untuk mencari bambu . Bambu-bambu milik warga itu biasanya ia beli, untuk selanjutnya disetor ke pabrik pengolahan panel bambu, dengan pasar ekspor ke sejumlah negara seperti australia india hingga amerika. Purwito mengaku biasa berkeliling hingga ke sejumlah wilayah pelosok kulonprogo demi bisa mendapatkan bambu. Biasanya bambu yang paling banyak ia cari adalah jenis wulung yang memiliki ukuran besar serta berwarna hitam. Bambu wulung ini banyak disukai pasar luar negeri. Dalam sehari purwito mengaku mampu mendapat sekitar 40 hingga 50 batang bambu, yang ia beli dengan harga 8 sampai 10 ribu rupiah per batangnya. Setelah dipotong, batang bambu itu rata-rata akan menghasilkan sekitar 200 potongan bambu, ukuran 2 meter dan 1,8 meter siap olah. Dari pekerjaan mencari bambu itulah purwito bisa mendapatkan pemasukan hingga ratusan ribu per harinya. Semakin sedikitnya keberadaan tanaman bambu menjadi tangangan tersendiri bagi pencari bambu seperti purwito. Pasalnya ia harus memenuhi permintaan atau kebutuhan pabrik secara rutin hingga 400 batang bambu potong per harinya. Agar bisa rutin menyetor ke pabrik, ia pun harus terus berkeliling tanpa henti mencari rumpun bambu dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *