TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Penyiaran digital seperti streaming, menjadi kemajuan teknologi yang tidak dapat dihindarkan di masa saat ini. Untuk itu, pentingnya berbagai gerakan literasi kepada Masyarakat, agar bisa memilih tayangan bermutu dan berkualitas, di tengah banjirnya penyiaran digital.Menyikapi pesatnya era penyiaran digital, gerakan literasi kepada masyarakat menjadi relevan, agar mampu memilih dan memilah konten hiburan berkualitas, terlebih belum ada regulasi yang mengatur ekosistem digital. Saat ini, Indonesia masih menggunakan regulasi Undang-undang penyiaran no 32 tahun 2002, yang hanya mengatur penyiaran analog. Untuk itu, menciptakan regulasi baru dan pemirsa cerdas, menjadi penting, dengan berbagai gerakan literasi digital, seperti yang dilakukan komisi penyiaran Indonesia dengan gerakan literasi, sejuta pemirsa. gerakan literasi hingga kini, telah menjangkau lebih dari 11 Ribu Orang di berbagai kota di indonesia. gerakan literasi telah memberi dampak, dengan salah satu indikatornya banyak masyarakat yang mau menyampaikan aduannya kepada kpi, tentang tayangan mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan kabar bohong. Aduan ini penting, karena kpi dengan anggotanya yang terbatas, memiliki banyak mata dan telinga. Aduan tersebut akan ditindaklanjuti dengan teguran resmi, saran perbaikan adegan atau konten, atau pemotongan durasi. Kpi telah memberikan 31 sanksi kepada sejumlah lembaga penyiaran di Tahun 2023, karena melanggar sejumlah ketentuan. Kpi tidak perlu Ragu-ragu menjalankan tugasnya untuk mengawasi penyiaran digital di indonesia. pengawasan ini menjadi penting, di tengah banjirnya penyiaran digital tak berijin, seperti streaming yang seringkali tidak memiliki aturan produksi dan jam tayang, padahal menyiarkan konten untuk orang dewasa. R-U-U Penyiaran yang baru juga didesak segera bisa disahkan, karena mengakomodasi pengaturan penyiaran digital. dalam diskusi bersama kpi dan masyarakat, muncul berbagai rekomendasi untuk menguatkan karakter Masyarakat Indonesia, di tengah menjamurnya tayangan digital, mulai dari penguatan konten Lokal dan Religi. Konten lokal diarahkan untuk mengangkat berbagai potensi di Daerah seperti Budaya, Olahraga, Dan Pendidikan, untuk menjadi pilihan Tontonan Masyarakat. Sedangkan konten religi, diarahkan untuk mengangkat secara kreatif Nilai-nilai Agama, sebagai tayangan yang tidak hanya disiarkan di Bulan Ramadan saja.