Indonesia Krisis Tenaga Dokter

Indonesia Krisis Tenaga Dokter

TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO DAN ARIEF HERIAWAN

Hingga kini, Indonesia berada dalam krisis tenaga Dokter. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Tahun 2023, jumlah Dokter di Indonesia masih sangat rendah, yakni 1 dokter per lebih dari seribu-500 penduduk. Angka tersebut belum mencapai standar badan kesehatan Dunia perserikatan Bangsa-bangsa, yang menetapkan acuan 1 Dokter per seribu penduduk. Indonesia memiliki lebih dari empat ribu 500 perguruan tinggi. Namun, dari jumlah itu, hanya 96 yang memiliki Jurusan Kedokteran. hal itu membuat Indonesia berada dalam krisis tenaga Dokter. Menurut data kementerian kesehatan Republik Indonesia pada Tahun 2023, jumlah Dokter Di Indonesia masih sangat rendah, yakni 1 Dokter per lebih dari seribu-500 Penduduk. Angka tersebut belum memenuhi, standar badan kesehatan dunia perserikatan Bangsa-bangsa, yang menetapkan acuan 1 dokter per seribu penduduk. Bahkan jumlah dokter di negeri Zamrud Khatulistiwa ini, kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura, yang memiliki 2 koma 3 Dokter per seribu Penduduk, dan juga negara maju seperti Amerika Serikat, yang memiliki 2 koma 9 Dokter per seribu penduduk. kondisi ini membuat, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, menginisiasi pendirian Fakultas Kedokteran, di tahun ajaran 2024,2025, dengan 2 program studi yakni Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter. Program studi baru ini, memiliki keunggulan dalam bidang pencegahan masalah reproduksi, khususnya kehamilan. keunggulan ini sejalan dengan visi misi persyarikatan ‘aisyiyah, untuk meningkatkan dan memberdayakan kesehatan Perempuan. Universitas aisyiyah yogyakarta menyiapkan secara Sungguh-sungguh, pendirian fakultas kedokteran selama 2 tahun terakhir. Persiapan itu mulai dari, laboratorium, praktikum, proses akademik, hingga pembelajaran. unisa juga menggandeng beberapa rumah sakit jejaring Muhammadiyah, sebagai wadah pembelajaran. Bahkan, Unisa Yogyakarta, Tengah merencanakan pembangunan rumah sakit baru, untuk kegiatan Kedokteran. Sementara untuk pemenuhan syarat sumber daya manusia atau tenaga Pendidik, Dosen dan lainnya, unisa yogyakarta sudah memiliki lebih 26 Tenaga Dokter, baik itu untuk biomedis maupun spesialis, sejak dua tahun lalu, untuk membantu pengajaran di Fakultas lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *