TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI – UCU ANDRITAMA
Sejumlah warga Kalurahan Kaliagung Sentolo antusias menanam benguk di lahan-lahan kosong maupun pekarangan rumah mereka. Selain mudah ditanam dan dirawat, tanaman benguk juga memiliki produktivitas serta harga jual yang tinggi, sehingga sangat menguntungkan para petani.
Seperti dirasakan salah seorang warga sekaligus petani benguk, Sukandri, asal Dusun Banyuganti, Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo. Menanam bibit benguk sebanyak 10 kilogram, di lahan seluas 1400 meter persegi, ia mengaku bisa memanen benguk hingga mencapai 200 kilogram. Atau mencapai hampir 25 kali lipatnya. Selain memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, benguk juga sangat mudah tumbuh, serta tidak memerlukan banyak perawatan. Bisa ditanam di lahan apapun, benguk tahan terhadap berbagai serangan hama penyakit maupun kondisi tanah yang minim air. Harga jualnya pun terbilang tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan jagung, kedelai, hingga padi. Normalnya, saat musim kemarau, atau saat sedang panen raya, harga jual benguk berkisar antara 15 hingga 20 ribu per kilogram. Namun saat sedang musim penghujan, harganya bisa melonjak hingga 30 sampai 40 ribu per kilogram, sehingga sangat menguntungkan petani.
Banyaknya kelebihan yang dimiliki benguk dibanding komoditas pertanian lainnya, membuat banyak warga kalurahan kaliagung, beralih untuk menanam benguk di lahan pertanian mereka. terlebih serapan pasar benguk di Kabupaten Kulonprogo selama ini, sangat tinggi, bahkan sampai harus mendatangkan benguk dari daerah lainnya. Sehingga membuat petani tidak perlu kesulitan menjual hasil panen benguk mereka.