TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Belasan tahun rusak parah akibat terdampak erupsi Gunung Merapi 2010 silam, saat ini jalur evakuasi di Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman sudah dalam kondisi baik. Selain anggaran dari pemerintah, biaya pembangunan diantaranya dilakukan secara swadaya melaui iuran warga.
Salah satu jalan rusak dan kini sudah dibangun ini berada di Dusun Manggung, Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Jalan selebar kurang lebih tiga meter persegi dibuat dengan material semen, batu dan pasir yang dicampur berupa cor beton ini memiliki ketebalan sekitar 15 sentimeter. Sebelum erupsi Gunung Merapi 2010 silam , jalan ini merupakan jalan pemukiman penduduk, namun rusak akibat diterjang material erupsi gunung merapi saat itu. Melalui kegiatan padat karya infrastruktur tahun anggaran 2024, pembangunan jalan dengan cor beton berjarak 9,6 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini sudah selesai dibangun yang berlangsung pada bulan Mei hingga Juni lalu. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan padat karya tersebut, mulai dari mengurangi pengangguran, memberikan pendapatan kepada masyarakat dan yang yang paling utama adalah memupuk rasa gotong royong masyarakat Lereng Gunung Merapi. Menurut Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto, jalur evakuasi di wilayahnya saat ini sudah dalam kondisi bagus, sehingga nyaman dilalui kendaraan maupun jalan kaki. Jalur tersebut meliputi dari utara Dusun Kaliadem sekitar 9 kilometer, kilometer. Untuk biaya atau anggaran ada yang secara swadaya atau iuran warga, namun ada juga yang dari pemerintah yakni APBD yang bersumber dari BKK Pemda DIY, seperti yang dibangun di Dusun Manggong ini.
Wadaya atau dengan iuran itu salah satu yang juga sudah dibangun yakni jalur dari Dusun Batur ke utara hingga tugu ambruk, dan dari Kopi Merapi hingga bangker sejauh kurang lebih 6 kilometer. Saat ini jalan-jalan tersebut mulai banyak dikenal dan disebut jalur ekonomi.