TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Banyak pedagang tradisional di Kota Wonosari, Gunungkidul, mengeluhkan sepinya penjualan yang sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Lesunya pasar yang terjadi saat ini diakui membuat pendapatan harian yang diterima pedagang menurun cukup tajam.
Kondisi lesu pasar diakui pedagang sudah berlangsung cukup lama.
Seperti yang terlihat di Pasar Argosari, Wonosari, ini. Banyak pedagang mengeluhkan adanya penurunan daya beli masyarakat yang cukup signifikan akhir-akhir ini. Deni Astuti salah seorang pedagang sayur mayur mengaku, lesunya jual beli sudah berlangsung hampir dua bulan terakhir. Menurutnya, jumlah pembeli yang datang saat ini turun tajam dibanding kondisi beberapa bulan sebelumnya. Harga beberapa jenis sayuran yang saat ini sedang murah pun, diakui deni belum mampu mendongkrak daya beli masyarakat. Beberapa pedagang bahkan harus mengurangi jumlah belanja harian mereka. Jenis dagangan seperti sayuran akan sangat rawan rusak apabila tidak sampai habis terjual. Sepinya penjualan membuat omset harian yang diperoleh pedagang turun cukup tajam. Saat kondisi normal dirinya bisa mendapat omset jualan hingga empat juta rupiah, namun saat ini hanya separonya saja. Tidak hanya terjadi pada jenis sayuran, beberapa pedagang lain seperti sembako pun merasakan kondisi serupa. Para pedagang tidak mengetahui secara persis sebab terjadinya penurunan daya beli kali ini yang sudah berlangsung hampir 2 bulan terakhir ini.
Pedagang lain mengaku, kondisi lesu kali ini terjadi saat stok barang dagangan sayuran melimpah di pasaran, dengan harga jual yang juga sangat terjangkau.
Pedagang hanya bisa berharap kondisi penjualan bisa normal kembali. Daya beli masyarakat bisa kembali terangkat, dan mendatangkan keuntungan bagi para pedagang pasar tradisional.