Adaptif, Kunci Media Bertahan di Era Digital

Adaptif, Kunci Media Bertahan di Era Digital

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI

Tantangan bisnis media ke depan semakin berat di era digital. Perusahaan media harus terus beradaptasi, agar tetap mampu menghasilkan produk jurnalistik berkualitas, tanpa mengesampingkan kode etik jurnalistik.

Hal ini karena, kecerdasan buatan google telah mengubah cara pengguna mencari dan mengonsumsi informasi. Dengan kemampuan pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin, google mengubah algoritma pencarian.

Hingga kini, media daring masih mengandalkan page-views dan pencarian google, untuk bisa terus bertahan di era digital. Namun, kondisi itu, semakin berat, seiring kebijakan google, yang menampilkan hasil pencarian berupa artificial intelegence atau kecerdasan buatan overview di halaman pertama. Sistem baru ini, sangat berdampak signifikan mengurangi page views, pada portal berita daring, antara 40 hingga 60 persen. Anggota Komisi Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Dewan Pers, Tri Agung Kristanto, mengatakan hal itu, pada capacity building untuk wartawan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diselenggarakan Bank Indonesia perwakilan DIY, di Bandung, Jawa Barat. Menurut jurnalis senior nasional itu, para wartawan harus tetap patuh, terhadap etika jurnalistik, serta peraturan dewan pers nomor 3 tahun 2024, tentang pedoman perilaku dan standar pers professional, di era digital. Jurnalis yang mengkhususkan diri, dalam penulisan ekonomi, juga diwajibkan paham dinamika ekonomi, dan mampu memberikan informasi faktual kepada masyarakat. Media juga harus berkembang dan beradaptasi, serta harus berubah dalam pola bisnisnya, menghadapi perkembangan teknologi dan digitalisasi. Kini media tidak bisa hanya mengandalkan oplah dan iklan, tapi juga dituntut untuk mengembangkan unit usaha lain, untuk mendukung kegiatan jurnalisme media.

Media daring harus terus berinovasi, beradaptasi, dan mengadopsi teknologi termasuk penggunaan kecerdasan buatan, untuk analisis data dan interaksi dengan konsumen.

Capacity building untuk wartawan ekonomi daerah istimewa yogyakarta, juga menjadi ajang silaturahmi antara Bank Indonesia dan media, mempererat hubungan dan sinergi dalam menyampaikan informasi, yang berkualitas kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *